Page 114 - buku siswa ppkn kelas IX
P. 114

1)  Parental
                        Sistem kekerabatan  parental  menarik garis keturunan dari kedua
                        belah pihak (ayah dan ibu), kedudukan laki-laki dan perempuan sama.
                        Misalnya, di daerah Aceh dan Jawa Barat. Di daerah parental, apabila
                        suatu anggota masyarakat akan menyelenggarakan  pesta perkawinan,
                        maka menurut adatnya biaya pesta ditanggung oleh kedua belah pihak,
                        atau  berdasarkan  kesepakatan  masing-masing  pihak.  Di Jawa Barat
                        misalnya dengan adat Sunda biasanya pihak laki-laki mengeluarkan biaya
                        untuk membawa  barang “Seserahan”  serta  memberikan  bantuan  dana
                        untuk penyelenggaraan pesta kepada pihak perempuan, sedangkan pihak
                        perempuan mengeluarkan biaya untuk penyelenggaraan pesta.
                    2)  Patrilineal

                        Sistem kekerabatan patrilineal menarik garis keturunan dari pihak bapak.
                        Kedudukan laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Misalnya, di
                        daerah Palembang dan Batak. Di daerah patrilineal jika ada suatu anggota
                        masyarakat akan menyelenggarakan pesta perkawinan maka seluruh biaya
                        perkawinan ditanggung oleh pihak laki-laki, sedangkan pihak perempuan
                        tidak  dibebankan untuk  menanggung  biaya  perkawinan  kecuali  atas
                        kesepakatan kedua belah pihak.

                    3)   Matrilineal
                        Sistem kekerabatan matrilineal menarik garis keturunan dari pihak ibu.
                        Kedudukan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki,  misalnya,
                        di daerah  Minangkabau.  Di daerah  matrilineal  jika  ada suatu anggota
                        masyarakat  akan menyelenggarakan  pesta perkawinan maka biaya
                        perkawinan  sepenuhnya  ditanggung  oleh  pihak  perempuan,  dan  pihak
                        laki-laki tidak dibebankan untuk menanggung biaya perkawinan kecuali
                        atas kesepakatan kedua belah pihak.

                    c.  Agama
                        Agama merupakan satu hal yang tidak  terpisahkan  dari kehidupan
                    masyarakat Indonesia. Keanekaragaman suku bangsa, letak geografis, dan latar
                    belakang sejarah, merupakan faktor penyebab terjadinya keragaman tersebut.
                    Pemerintah menetapkan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan
                    Konghuchu sebagai agama resmi penduduk di Indonesia.














                                                  Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan        103
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119