Page 119 - buku siswa ppkn kelas IX
P. 119
b. Penyebab Konflik dalam Masyarakat
Konflik dalam masyarakat bukan merupakan proses yang terjadi secara
tiba-tiba. Peristiwa ini terjadi melalui proses yang ditandai oleh beberapa
gejala dalam masyarakat. Gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial
dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut.
1). Tidak adanya persamaan pan -
dangan antarkelompok, se-
perti perbedaan tujuan, cara
melakukan sesuatu, dan sebagai-
nya.
2). Norma-norma sosial tidak ber-
fungsi dengan baik sebagai alat
mencapai tujuan.
3). Adanya pertentangan norma-
norma dalam masyarakat sehing- Sumber: www.merdeka.com
ga menimbulkan kebingungan Gambar 4.6 Aksi damai menentang kekerasan
bagi masyarakat.
4). Sanksi terhadap pelanggar atas norma tidak tegas atau lemah.
5). Tindakan anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang
berlaku.
6). Terjadi proses disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada persaingan
tidak sehat, tindakan kontorversial, dan pertentangan (konflik)
Adapun beberapa gejala dalam masyarakat yang memiliki potensi menjadi
penyebab konflik sosial, antara lain sebagai berikut.
1). Gejala menguatnya etnosentrisme kelompok. Etnosentrisme berasal dari
kata etnos yang berarti suku sedangkan sentrisme berarti titik pusat.
Dengan demikian, etnosentrisme memiliki arti perasaan suatu kelompok di
mana kelompoknya merasa dirinya paling baik, paling benar, paling hebat
sehingga mengukur kelompok lain dengan nilai dan norma kelompoknya
sendiri. Sikap etnosentrisme tidak hanya terdapat dalam kolompok suku,
namun juga terdapat dalam kelompok lain seperti kelompok pelajar, partai
politik, pendukung tim sepakbola, dan sebagainya. Perkelahian pelajar
terkadang disebabkan oleh sikap kelompoknya merasa lebih baik, lebih
kuat, dari kelompok pelajar lain.
108 Kelas IX SMP/MTs