Page 180 - buku siswa ppkn kelas IX
P. 180

4)  Makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional.
                    5)  Munculnya pemikiran memperluas daerah otonomi khusus tanpa alasan
                        yang jelas, hingga persoalan-persoalan yang muncul di wilayah perbatasan
                        dengan negara lain.
                    6)  Pemaksaan  kehendak  golongan tertentu  yang berusaha memaksakan
                        kepentingannya secara tidak konstitusional, terutama ketika sistem sosial
                        politik  tidak berhasil menampung aspirasi yang berkembang  dalam
                        masyarakat.
                    7)  Potensi konflik antarkelompok/golongan, baik perbedaan pendapat dalam
                        masalah politik, konflik akibat pilkada, maupun akibat masalah SARA.
                    8)  Melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme yang sangat merugikan negara
                        dan  bangsa karena  akan  mengancam  dan  menghambat  pembangunan
                        nasional.
                    9)  Kesenjangan ekonomi, pemerataan  pendapatan  yang tidak adil
                        antarkelompok dan antardaerah.

                    10) Penyalahgunaan  narkoba,  pornografi  dan  porno  aksi,  pergaulan  bebas,
                        tawuran, dan lain-lain.
                        Selain ancaman yang telah disebutkan di atas, ada juga ancaman yang
                    lainnya, yaitu cara pengambilan  keputusan melalui  pengambilan  suara
                    terbanyak. Pengambilan keputusan dengan suara terbanyak dianggap sebagai
                    cara yang paling demokratis dalam menyelesaikan perbedaan pendapat.
                    Namun, sering kali cara ini menimbulkan rasa tidak puas bagi pihak yang
                    kalah sehingga mereka melakukan pengerahan massa atau melakukan tindak
                    kekerasan untuk memaksakan kehendaknya.

                    b.  Ancaman dari Luar Negeri

                        Ancaman dari luar negeri yang paling perlu diwaspadai pada saat ini adalah
                    ancaman nonmiliter. Dengan berakhirnya perang dingin, maka ancaman militer
                    semakin tidak menjadi perhatian. Namun, tidak berarti ancaman militer tidak
                    terjadi, seperti pelanggaran wilayah oleh pesawat atau kapal perang negara
                    lain.  Potensi ancaman  dari  luar  lebih  berbentuk  ancaman  nonmiliter, yaitu
                    ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.
                        Ancaman terhadap ideologi merupakan ancaman terhadap dasar negara dan
                    ideologi Pancasila. Masuknya ideologi lain, seperti liberalisme, komunisme,
                    dan bebe rapa dekade terakhir muncul ideologi yang berbasis agama, semakin
                    mudah diterima oleh masyarakat  Indonesia di era globa lisasi ini. Nilai-
                    nilai ideologi luar tersebut berbeda, bahkan terkadang bertentangan de ngan




                                                  Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan        169
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185