Page 9 - BAB VII - LARUTAN
P. 9
• Menghitung pH Larutan
Air merupakan pelarut amfiprotik (amphiprotik solvents). Pelarut amfiprotik
dapat melangsungkan reaksi asam-basa dengan dirinya sendiri.
H2O + H2O ⇌ H3O + OH -
+
Basa Asam Asam Basa
Semua pelarut amfiprotik melangsungkan disosiasi sendiri seperti itu dan dikenal
dengan reaksi autoprotolisis (autoprotolysis). Tetapan kesetimbangan reaksi asam-basa
untuk reaksi utoprotolisis air adalah:
−
+
+
−
K = (α 3 )(α ) = (α 3 )(α )
( 2 ) (1)
Dinyatakan dalam bentuk konsentrasi kesetimbangan akan diperoleh:
K = [H3O ] [OH ]
+
-
Konstanta kesetimbangan air (water) biasanya dilambangkan sebagai Kw. Jadi,
Kw = [H3O ] [OH ]
+
-
Pada temperatur 25 C, harga Kw ini sangat kecil, yaitu 1 x 10 . Agar nilai tersebut
o
-14
menjadi lebih besar dilakukan operasi matematika dengan notasi p (potenz) yang secara
matematis operator p = –log, sehingga:
–log Kw = –log [H3O ] + (–log [OH ])
+
-
pKw = pH + pOH
14 = pH + pOH sehingga:
pH = 14-pOH
1. Asam
Nilai pH (power of Hidrogen) suatu senyawa dapat diperkirakan jika konsentrasi,
derajat ionisasi atau tetapan ionisasi senyawa tersebut diketahui. Nilai pH dapat
ditentukan bila kita telah mengetahui konsentrasi H .
+
pH = - log [H ]
+
Untuk senyawa asam kuat, konsentrasi ion H dapat dihitung dengan rumus berikut.
+
[H ] = α . Masam . Valensi
+
Keterangan :
[H ] : konsentrasi ion H
+
+
α : derajat ionisasi (karena senyawa asam kuat maka nilai α = 1)
Masam : konsentrasi larutan asam (Molar)
Valensi : jumlah ion H +