Page 15 - gunung lakon
P. 15
dan langit pun mulai berwarna kuning keemasan.
Makawalang bergegas membakar sisa daging binatang
buruannya untuk dijadikan makan malam. “Besok,
saya harus berburu dan mencari ubi-ubian lagi karena
persediaanku habis,” ucapnya.
Malam pun tiba, Makawalang selesai menyantap
daging yang dibakarnya tadi. Dia merasa kenyang. Dia
lalu mengatur daun-daun dari pohon yang ditebang yang
akan dijadikan alas tempat tidurnya nanti. Makawalang
tidak dapat menahan rasa kantuk dan dia tertidur. Pagi-
pagi benar Makawalang sudah bangun. Dia harus cepat
pergi berburu dan mencari bahan-bahan lain sebagai
persediaan makanan beberapa hari ke depan. Begitulah
kehidupan Makawalang dari hari ke hari semenjak dia
berada di Gunung Lokon.
“Ah… saya jadi lelah kalau terus-terusan pergi
berburu,” ucap Makawalang pada suatu sore, “Emm…
barangkali saya menanam jagung dan singkong
saja agar tidak masuk-keluar hutan mencari bahan
makanan.” Akhirnya, Makawalang memutuskan untuk
menanam jagung dan singkong di sekitar tempat ia
tinggal. Setiap hari Makawalang merawat tanamannya.
Dia membersihkan rumput-rumput liar yang tumbuh di
7