Page 38 - gunung lakon
P. 38
Kehidupan Makawalang sebagai penghuni gunung
sudah berakhir. Sebagai hukuman Makawalang harus
turun ke bumi karena tidak dapat menjaga alam yang ada
di Gunung Lokon dengan baik. Hukuman Makawalang
bukan hanya itu. Dia juga harus membersihkan puing-
puing yang ada di bumi akibat gempa yang disebabkan
oleh babi-babi hutannya. Makawalang dengan sedih
menerima hukuman ini. Dia tidak bisa menolak karena
ini adalah kesalahannya. Makawalang berjanji dalam
hatinya bahwa dia tidak akan lagi melakukan kesalahan
seperti yang dia lakukan saat tinggal di Gunung Lokon.
Dia bersyukur bahwa penghuni bumi masih menerimanya
untuk tinggal di bumi. Siang malam Makawalang
bekerja membersihkan puing-puing akibat gempa.
Peluhnya menetes. Sesekali Makawalang berhenti
sekadar menarik napas dan meregangkan tangan dan
kakinya karena kelelahan bekerja sendirian. Akhirnya,
dengan perjuangan yang panjang pekerjaannya
selesai. Penghuni bumi kagum dengan hasil pekerjaan
Makawalang. Mereka tidak menyangka Makawalang
dapat menyelesaikan pekerjaan ini seorang diri.
“Ha…, persoalan satu sudah selesai,” ucap
Makawalang kepada diri sendiri sambil tidur-tiduran
30