Page 81 - Novel non fiksi-BERHENTI MENJADI HAKIM LAYAR-
P. 81
Dunia maya? Tentu saja.
Tapi yang paling parah: diri kita sendiri.
Kita menipu diri dengan percaya bahwa nilai
hidup ditentukan oleh layar. Kita meyakinkan
diri bahwa hidup kita lebih indah dari kenyataan.
Padahal, semakin lama kita terjebak dalam ilusi
itu, semakin jauh kita dari kebahagiaan sejati.
Menjadi Diri Sejati
Untuk keluar dari jebakan identitas palsu, kita
perlu keberanian untuk tampil apa adanya. Itu
berarti:
Berani menunjukkan kelemahan.
Berani mengakui kegagalan.
Berani mengatakan “aku tidak sempurna,
tapi aku nyata.”
Dunia maya mungkin tidak selalu ramah. Akan
selalu ada orang yang menghujat. Tapi jauh
lebih berharga hidup sebagai diri sendiri,
Berhenti Menjadi Hakim Layar| 81

