Page 49 - MODUL SUFA REVISI
P. 49

dinamakan  Republik  Indonesia  Serikat  (di  mana  RI  menjadi  salah  satu

                        negara bagiannya). Terakhir akan dibentuk Uni Indonesia Belanda dengan
                        Ratu Belanda sebagai kepala uni.


                               Usai peristiwa di Linggajati, Belanda melanggar perjanjian tersebut

                        dengan melakukan Agresi Militer Belanda I secara serentak pada 21 Juli

                        1947 terhadap kota-kota besar wilayah RI di Jawa dan Sumatera. Tindakan

                        ini mendapatkan kecaman keras dari dunia internasional. Oleh karena itu,

                        PBB  membentuk  Komisi  Tiga  Negara  (KTN)  yang  beranggotakan
                        Australia sebagai perwakilan Indonesia (Richard C. Kirby), Belgia sebagai

                        perwakilan  Belanda  (Paul  Van  Zeeland),  dan  Amerika  Serikat  sebagai

                        penengah (Prof. Dr. Frank  Graham) untuk menyelesaikan  permasalahan

                        ini.


                               Maka  dari  itu,  dilakukanlah  sebuah  perundingan  di  atas  kapal

                        milik Amerika Serikat yang bernama USS Renville pada 17 Januari 1948.
                        Kala  itu,  kapal  USS  Renville  sedang  bersandar  di  Pelabuhan  Tanjung

                        Priok. Delegasi Indonesia diketuai  Perdana Menteri Amir Syarifudin dan

                        Belanda  menempatkan  seorang  Indonesia  bernama  R.  Abdulkadir

                        Wijoyoatmojo  sebagai  ketuanya.  Hasil  yang  dituai  dari  perjanjian  ini

                        adalah  Belanda  tetap  berdaulat  sampai  terbentuknya  RIS,  RI  sejajar
                        kedudukannya  dengan  Belanda,  RI  menjadi  bagian  dari  RIS  dan  akan

                        diadakan  pemilu  untuk  membentuk  Konstituante  RIS,  serta  tentara

                        Indonesia  di  daerah  Belanda  (daerah  kantong)  harus  dipindahkan  ke

                        wilayah RI.


                               Belanda     kembali     melanggar     Perjanjian    Renville    dengan

                        melancarkan  Agresi  Militer  Belanda  II.  Hal  ini  menyebabkan  Indonesia
                        terpaksa  mendirikan  Pemerintahan  Darurat  Republik  Indonesia  di

                        Bukittinggi, Sumatra Barat di bawah komando Syafruddin Prawiranegara.








                               E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI  42
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54