Page 14 - E-Modul Pencemaran Lingkungan_Siti Isnaini Fauziah
P. 14

menimbulkan  iritasi,  menimbulkan  bau,  mudah  terbakar,  dan  bereaksi  pada  jaringan
                    tubuh, dan termasuk dalam kategori bahan-bahan berbahaya (B-3). Dampak berbahaya
                    terhadap  kesehatan  dapat  berupa  gangguan  fungsi  organ  tubuh  atau  gangguan  proses
                    biokimia  yang  ditandai  dengan  kerusakan  jaringan,  kelainan  fungsi  organ,  gangguan
                    terhadap sistem enzim dan endoktrin (Setianto dan Fahritsani, 2019).

                    B. Limbah rumah tangga
                           Kadar oganik limbah sebagian besar berasal dari air bekas cucian, air dari dapur,
                    air  kamar  mandi,  dan  air  limpahan  dari  septic  tank.  Selanjutnya  air  limbah  tersebut
                    bergabung dengan air hujan, mengalir ketempat yang lebih rendah melalui saluran alami
                    dan  saluran  buatan.  Pengolahan  air  limbah  terjadi  secara  alami  ketika  air  mengalir.
                    Tingginya kadar organik dalam perairan dapat dilihat dari konsentrasi kadar TDS (Total
                    Dissolved Solid), amoniak total, besi, timbal, COD (Chemical oxygen Demand), BOD
                    (Biological Oxygen Demand), DO (Dissolved oxygen) dan konsentrasi bakteri Coli form
                    yang berada di atas ambang batas (Setianto dan Fahritsani, 2019).

                    C. Limbah anorganik
                           Limbah anorganik menyebabkan kurangnya oksigen terlarut, pencemaran bahan
                    kimia anorganik seperti asam, garam dan bahan toksik logam seperti Pb, Cd, Hg dalam
                    kadar yang tinggi dapat menyebabkan air tidak enak untuk diminum dan sedimen serta
                    bahan  tersuspensi  seperti  pasir,  lumpur,  tanah,  dan  bahan  kimia  anorganik  menjadi
                    bentuk bahan tersuspensi di dalam air, sehingga bahan tersebut menjadi penyebab polusi
                    tertinggi di dalam air (Setianto dan Fahritsani, 2019).

                    D. Limbah pertanian
                           Sektor  pertanian  juga  dapat  menyebabkan  pencemaran  air.  Kegiatan  pertanian
                    biasanya menggunakan obat-obatan pembasmi hama seperti pestisida. Selain itu, kegiatan
                    pertanian  menggunakan  pupuk  anorganik  yang  berlebihan,  misalnya  urea  dapat
                    menyebabkan suburnya ekosistem di perairan kolam, sungai, waduk, atau danau. Pupuk
                    pertanian yang terakumulasi di perairan dapat menyebabkan eutrofikasi, yaitu pengayaan
                    unsur  hara  yang  menyebabkan  pertumbuhan  yang  cepat  pada  alga  (Blooming  alga).
                    Akibatnya,  fitoplankton/alga  di  dalam  air  tidak  dapat  berfotosintesis  karena  sinar
                    matahari terhalang (Rosyidah, 2016).
                    E. Limbah minyak
                           Tumpahan  minyak  bumi  di  laut  diakibatkan  oleh  banyaknya  kecelakaan  kapal
                    tanker minyak bumi.  Oleh sebab itu, banyak organisme akuatik  yang mati keracunan.
                    Upaya  membersihkan  kawasan  tercemar  minyak  bumi  diperlukan  koordinasi  dari
                    berbagai  pihak  dan  dibutuhkan  biaya  yang  mahal.  Bila  terlambat  penanggulangannya,
                    kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut
                    (Rosyidah, 2018).

                    F. Mikroorganisme
                           Pencemaran  suatu  perairan  berhubungan  dengan  jenis  dan  jumlah
                    mikroorganisme  dalam  perairan  tersebut.  Apabila  suatu  perairan  dijadikan  tempat
                    pembuangan  limbah,  salah  satunya  limbah  rumah  tangga  maka  akan  menyebabkan





                                                                                                       14
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19