Page 263 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 263

pagi,  nelayan  di  perkampungan  Danau  Teluk  Jauh  telah

               memberikan ikan-ikan besar.
                  Ily  berjaga  pertama  kali  malam  ini,  kemudian Ali,  aku,
               dan terakhir Seli.
                  Aku beranjak segera tidur. Tubuhku lelah. Aku merebah-
               kan badan di atas rumput kering, dengan cepat aku jatuh

               tertidur, lelap, baru bangun ketika Ali membangunkan.
                  ”Ra, Ra....” Ali mengguncang bahuku.
                  Sepertinya baru sebentar sekali aku tidur.
                  ”Ayo bangun, Ra. Kamu jangan curang pura-pura masih
               tidur, sekarang giliranmu berjaga.”

                  Aku tidak akan curang. Yang sering curang itu Ali, mem-
               bangunkan  kami  minta  berganti  berjaga,  padahal  belum
               jadwalnya. Aku membuka mata, duduk.
                  ”Pukul berapa sekarang?”
                  ”Pukul dua malam,” Ali menjawab cepat, menguap.

                  Aku  beranjak  berdiri,  mendongak  menatap  bintang
               gemintang. Ily telah mengajari kami cara membaca jam dari
               melihat  bayangan  benda-benda,  posisi  matahari,  dan
               bintang.  Ini  sudah  larut,  hampir  pukul  dua—Ali  mem-
               bangunkanku tepat waktu.

                  Aku  menggeliat,  menguap,  menatap  sekitar.  Hamparan
               bebatuan lengang. Tidak ada hewan buas yang berani men-
               dekati kami dengan empat harimau tidur lelap di sebelah.
               Tapi lebih baik berjaga-jaga, siapa tahu ada kawanan gorila
               atau hewan buas lain yang tidak takut dengan apa pun.

                  Nyala  api  unggun  redup.  Aku  melangkah  mengambil

                                          263




       Isi-Bulan-2b.indd   263                                       2/10/2015   4:12:25 PM
   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268