Page 299 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 299

hanya kehilangan hewan tunggangan, tapi juga sahabat per-

               jalanan yang setia.
                  Hingga  matahari  terbenam,  kami  belum  menemukan
               lembah  bebatuan.  Hutan  mulai  gelap.  Ily  terus  memaksa
               maju, tapi aku memutuskan agar istirahat sebentar untuk
               makan  malam,  juga  meluruskan  kaki  yang  pegal.  Kami

               akhirnya  berhenti  di  sembarang  tempat,  duduk  di  atas
               pohon  tumbang.  Ily  mengeluarkan  perbekalan  yang
               diberikan  istri  tetua  kampung.  Di  sekitar  kami  dipenuhi
               banyak jamur, di dasar hutan, di pohon, sepertinya semakin
               ke selatan, semakin banyak jamur. Tapi sejauh ini tidak ada

               jamur yang bercahaya.
                  ”Seharusnya kamu tidak perlu memberikan obat penawar
               racun itu, Ra.” Ali sudah memilih topik percakapan—topik
               menyebalkan. Kenapa sih si biang kerok ini tidak memilih
               hal lain saja?

                  ”Lebih baik botol itu dibawa pulang ke kota kita. Dijual
               akan mahal.” Ali nyengir.
                  Seli  sudah  menimpuknya  dengan  ranting  kering,  me-
               lotot.
                  ”Eh, Sel, aku hanya bergurau.” Ali tertawa. ”Maksudku,

               jika kita bawa ke kota kita, itu bisa jadi obat hebat, demi
               menyelamatkan umat manusia. Ada tujuh miliar penduduk
               Bumi. Di Klan Matahari tidak sampai sepuluh persennya,
               apalagi  persawahan  tadi  hanya  beberapa  ratus  saja.  Kita
               lebih membutuhkannya. Dan Seli, kenapa pula kamu jadi

               pemarah begini sejak air bah, dan hari...”

                                          299




       Isi-Bulan-2b.indd   299                                       2/10/2015   4:12:25 PM
   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304