Page 10 - Modul Sejarah Indonesia_X_3.4
P. 10
Modul Sejarah Indonesia_X_3.4 dan 4.4
sebenarnya adalah sampah dapur. Dalam kenyataan Kjokkenmoddinger adalah
timbunan atau tumpukan kulit kerang dan siput yang mencapai ketinggian ± 7 meter
dan sudah membatu/menjadi fosil. Kjokkenmoddinger ditemukan disepanjang pantai
timur Sumatera yakni antara Langsa dan Medan.
Kjopkkenmoddinger (Sampah Dapur). Sumber: http://dunianya-dinar.blogspot.com
Dari bekas-bekas penemuan tersebut menunjukkan bahwa manusia purba yang
hidup pada jaman ini sudah menetap. Tahun 1925 Dr. P.V. Van Stein Callenfels
melakukan penelitian di bukit kerang tersebut dan hasilnya banyak menemukan kapak
genggam yang ternyata berbeda dengan Chopper ( Kapak Genggam Jaman
Palaeolithikum ) .Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang tersebut
dinamakan dengan pebble atau kapak Sumatera (Sumatralith) sesuai dengan lokasi
penemuannya yaitu di pulau Sumatera.
Kapak Genggam Pebble ( Kapak Sumatera )
Kapak Sumatra (Pebble) Bentuk kapak ini bulat, terbuat dari batu kali yang dibelah
dua. Kapak genggam jenis ini banyak ditemukan di Sepanjang Pantai Timur Pulau
Sumatera, antara Langsa (Aceh) dan Medan.
Bentuk pebble dapat dikatakan sudah agak sempurna dan buatannya agak halus.
Bahan untuk membuat kapak tersebut berasal dari batu kali yang dipecah-pecah.
Selain pebble yang ditemukan dalam Kjokkenmoddinger juga ditemukan sejenis kapak
tetapi bentuknya pendek (setengah lingkaran) yang disebut dengan Hache
Courte atau kapak pendek. Kapak ini cara penggunaannya dengan menggenggam.
Di antara tumpukan sampah juga ditemukan batu penggiling beserta dengan
landasannya yang digunakan sebagai penghalus cat merah. Cat itu diperkirakan
digunakan dalam acara keagamaan atau dalam ilmu sihir.
Sumber. http://wikipedia.com
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 6