Page 7 - buku agama
P. 7
(sorga/neraka) adalah tempat untuk menerima hasil perbuatan kita. Orang yang selalu
berbuat baik, kelak ia akan lahir menjadi orang yang berguna, berkedudukan tinggi,
dan berderajat mulia.
Tentang keutamaan terlahir sebagai manusia kitab Sarasamuscaya sloka 2-8
menegaskan, sebagai berikut:
“Diantara semua makhluk hidup, hanya yang dilahirkan sebagai manusia sajalah,
yang dapat melaksanakan perbuatan baik ataupun buruk, leburlah ke dalam perbuatan
baik, segala perbuatan yang buruk itu, demikianlah gunanya (pahalanya) menjadi
manusia”. (SS.2)
“Oleh karena itu, janganlah sekali-kali bersedih hati; sekalipun hidupmu tidak
makmur; dilahirkan menjadi manusia itu, hendaklah menjadikan kamu berbesar
hati, sebab amat sukar untuk dapat dilahirkan menjadi manusia, meskipun
kelahiran hina sekalipun”. (SS.3)
“Menjelma menjadi manusia itu adalah sungguh-sungguh utama; sebabnya
demikian, karena ia dapat menolong dirinya dari keadaan sengsara (lahir dan mati
berulang-ulang) dengan jalan berbuat baik; demikianlah keuntungannya dapat
menjelma menjadi manusia.” (SS.4)
“Adalah orang yang tidak mau melakukan perbuatan baik, (orang semacam itu)
dianggap sebagai penyakit yang menjadi obat neraka-loka; apabila ia meninggal
dunia, maka ia dianggap sebagai orang sakit yang pergi ke suatu tempat di mana
tidak ada obat-obatan, kenyataannya ia selalu tidak dapat memperoleh
kesenangan dalam segala perbuatannya.” (SS.5)
“Kesimpulannya, pergunakanlah dengan sebaik-baiknya kesempatan
menjelma sebagai manusia ini, kesempatan yang sungguh sulit diperoleh, yang
merupakan tangga untuk pergi ke sorga; segala sesuatu yang menyebabkan agar
tidak jatuh lagi, itulah hendaknya dilakukan.” (SS.6)
Demikian keuntungan terlahir sebagai manusia yang ditegaskan dalam kitab
suci tersebut, ini merupakan kesempatan yang baik untuk selalu berbuat baik agar
hidup kita semakin baik.
D. Cerita Terkait dengan Punarbhava
Maharaja Mahabhima
Zaman dahulu ada seorang raja yang bernama Maharaja Mahabhima. Beliau
adalah raja keturunan Surya Vamsa (dinasti surya). Suatu hari Maharaja Mahabhima
menyelenggarakankurbankuda sebanyak 1.000 ekor,agar mendapat pahala tinggal di
surga. Setelah lama tinggal di surga, Mahabhima memutuskan menghadap Dewa
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 5