Page 52 - Modul Ajar Bab 1 Mengkritisi Informasi Dari Berbagai Sumber -
P. 52

Modul Ajar Kurikulum Merdeka


                   Petunjuk!

                   Kegiatan 1
                   Pada infografik tentang Chairil Anwar terdapat kata yang menggunakan tanda petik
                   tunggal yaitu puisi ‘Nisan’ dan puisi ‘Aku’. Sudah tepatkah penggunaan tanda petik
                   tunggal tersebut?

                   Berikut ini adalah tata aksara berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
                   (PUEBI) untuk tanda petik tunggal.
                   1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan
                      lain.
                      Contoh:

                      a. Tanya dia, “Kaudengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”
                      b. “Kudengar teriak anakku, ‘Ibu, Bapak pulang!’, dan rasa letihku lenyap
                         seketika,”ujar Pak Hamdan.
                      c. “Kita bangga karena lagu ‘Indonesia Raya’ berkumandang di arena olimpiade
                         itu,” kata Ketua KONI.

                   2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan
                      kata atau ungkapan

                      Contoh:
                      a. tergugat ‘yang digugat’

                      b. retina ‘dinding mata sebelah dalam’
                      c. noken ‘tas khas Papua’

                      d. tadulako ‘panglima’
                      e. marsiadap ari ‘saling bantu’

                      f. tuah sakato ‘sepakat demi manfaat bersama’
                      g. policy ‘kebijakan’

                      h. wisdom ‘kebijaksanaan’
                      Dengan demikian, penggunaan tanda petik tunggal (‘...’) di dalam infografik
                   tersebut tidak tepat karena untuk judul puisi digunakan tanda petik (“…”). Jadi,
                   penulisan yang tepat adalah puisi “Nisan” dan puisi “Aku”.
                      Berikut ini adalah aturan PUEBI untuk tanda petik (sering juga disebut tanda petik
                   ganda). Contoh-contoh dikutip dari PUEBI Daring.






















               Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57