Page 22 - MODUL DIGITAL ASAM BASA BERMUATAN CERITA PENDEK BERBASIS KEARIFAN LOKAL KOTA SEMARANG
P. 22
Rumus – rumus kimia mengenai teori asam basa mulai menghiasi coretan di
bukunya. Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis, mengapa para ilmuwan di masa itu
sangat cerdas dan rela untuk mengadakan penelitian rumit guna membuktikan suatu hal.
Dia sungguh tidak habis pikir akan hal tersebut.
Pintu kamarnya berderit perlahan dan muncullah Papa yang memegang spatula di
tangannya, Papanya memang gemar memasak.
“Nata, tadi Papa buat tahu gimbal kesukaanmu. Nanti turun ke bawah dan makan, ya.
Oh ya, jangan lupa besok pagi kita pergi ke bandara jam 6. Nggak lupa agenda besok,
kan?” Ujar Papa memecah keheningan di kamar itu.
“Siap Pa, nanti aku turun ke bawah. Nggak lupa dong, besok kita mau ke Semarang,
ke acara pernikahan Kak Mora.” Jawab Nata sembari mengacungkan jempolnya.
“Yapp, oke deh. Istirahat dulu, jangan terlalu diforsir belajarnya. Selamat malam.”
Nasihat Papa sembari menutup kembali pintu kamar Nata. Nata hanya menganggukkan
kepalanya, bergegas dia membereskan meja belajarnya dan membersihkan diri, bersiap
untuk makan malam.
Perjalanan selama 1 jam yang ditempuh dari Bandara Husein Sastranegara menuju
Bandara Ahmad Yani pagi itu dipadati oleh penumpang. Setibanya di Semarang,
perbedaan atmosfer udara antara dinginnya Kota Bandung dan panasnya Kota Semarang
begitu kentara, praktis membuat Nata membutuhkan dengan segera ruangan ber-AC. Mobil
jemputan yang ditumpangi keluarga Nata telah tiba dan segera melibas kemacetan Kota
Semarang. Mobil memasuki wilayah Pekunden dan berhenti di Hotel Tentrem, tempat
berlangsungnya pernikahan Kak Mora. Begitu memasuki ballroom hotel, Nata dan
keluarganya langsung disambut oleh rangkaian bunga mawar, harumnya bunga melati, dan
gagahnya ukiran gebyok Jawa sebagai latar pelaminan. Tak ketinggalan, keperkasaan dan
keanggunan dari patung Loro Blonyo di depan pintu ballroom turut menambah suasana
sakral di ruangan itu. Kak Mora tampil anggun dengan kebaya hitam beludru dan kain
songket merah. Helaian rambut panjangnya disanggul dengan hiasan bunga dan mahkota
kembang goyang. Sementara itu, Kak Caka sangat gagah dengan baju senada dan kepala
yang ditutupi oleh surban kuning emas lengkap dengan bunga mentul.
Pernikahan berjalan dengan khidmat dan lancar. Nata dan Papa memutuskan untuk
duduk di kursi tamu undangan, meninggalkan Mama yang sedang asik berswafoto bersama
kedua mempelai, tentu saja untuk memenuhi laman status Facebook sekaligus
mengabadikan momen yang tidak akan terulang untuk kedua kalinya.
11 DAFTAR ISI

