Page 28 - MODUL DIGITAL ASAM BASA BERMUATAN CERITA PENDEK BERBASIS KEARIFAN LOKAL KOTA SEMARANG
P. 28
sifat asam dan adanya unsur hidrogen dalam asam dijelaskan oleh Svante Arrhenius
pada tahun 1877. Pada masa Arrhenius diketahui bahwa semua basa dapat membirukan
kertas lakmus merah (Effendy, 2017).
2. Teori Asam Basa Arrhenius
Gambar 2.3 Svante Arrhenius
Sumber : www.google.com
Svante Arrhenius merupakan seorang kimiawan Swedia yang mendefinisikan
tentang asam basa pada tahun 1877. Arrhenius secara rinci mengelompokkan sifat-sifat
asam sebagai berikut:
a. Asam memiliki rasa masam.
b. Asam menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan (mengubah warna
lakmus dari biru menjadi merah).
c. Larutan asam dalam air menghasilkan arus listrik.
Sementara itu, sifat-sifat suatu basa menurut Arrhenius antara lain:
a. Basa memiliki rasa pahit.
b. Basa menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan (mengubah warna
lakmus dari merah menjadi biru).
c. Larutan basa dalam air menghantarkan arus listrik (Chang, 2005).
Arrhenius mengusulkan bahwa asam sebagai zat yang menghasilkan ion hidrogen
+
(H ) di dalam air. Ion hidrogen dari ionisasi asam dalam air kadang-kadang
+
+
+
direpresentasikan sebagai H , H (aq), atau H 3O (aq). Representasi yang berbeda ini
digunakan karena masing-masing mungkin berguna dalam keadaan tertentu dan adanya
keraguan tentang sifat proton dalam air. Dalam konteks asam Arrhenius penggunaan ion
+
H (aq) lebih disarankan (Effendy, 2017).
+
Sebetulnya ion H tidak pernah terdapat sebagai ion bebas. Ion tersebut sangat
+
reaktif dan selalu bereaksi dengan molekul air. Dalam larutan dengan pelarut air, ion H
+
sebagian besar terdapat sebagai ion hidronium (H 3O ). Dalam reaksi asam Arrhenius
+
+
penulisan ion H 3O dapat disederhanakan menjadi ion H . Apabila disederhanakan
17 DAFTAR ISI

