Page 40 - Buku Ajar Basa Jawa
P. 40

iv. Membicarakan orang yang kedudukannya lebih
                         tinggi daripada yang berbicara. Orang pertama
                         dan kedua membicarakan orang ketiga yang
                         lebih tinggi kedudukannya.

                         Contoh:
                         Pak Rendi maeng dhahar soto rong mangkok.
                         Ngendikane Bunda Tarmi, sesuk mulih isuk.

                 2)  Basa Krama
                         Basa  Krama yaitu bentuk  undha-usuk yang
                    menggunakan kosa kata Krama (Sasangka, 2001:112).
                    Imbuhan yang digunakan berbentuk  Krama, seperti,
                    ater-ater  dipun-,  panambang  –ipun, dan  –aken.
                    Penggunaan basa Krama ditujukan kepada orang yang

                    memiliki kedudukan lebih tinggi. Basa Krama dibagi
                    menjadi dua jenis yaitu basa Krama lugu dan Krama
                    alus. Uraian sebagai berikut.
                    a) Basa Krama Lugu

                            Basa  Krama lugu yaitu bentuk  undha-usuk
                       yang memiliki kadar sopan paling rendah (Sasangka,
                       2010: 112). Walaupun kadar halusnya rendah, tetapi
                       masih lebih sopan daripada basa Ngoko. Basa Krama
                       lugu tersusun dari kata netral dan Krama (madya).
                            Penggunaan  basa  Krama  lugu menurut            Buku ini tidak diperjualbelikan.
                       Harjawiyana (2009:85) yaitu, tuturan orang yang
                       memiliki kedudukan sama, tetapi masih ada rasa
                       sungkan.  Seperti  teman,  tetapi  tidak  begitu  akrab.





                                              Belajar Bahasa Daerah | 33
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45