Page 78 - E-MODUL RECODE ISU-ISU LINGKUNGAN
P. 78

perluasan area bercocok tanam, misalnya pembuatan lahan baru.
                    Peningkatan ketersediaan pangan dapat dilakukan dalam skala kecil misalnya dari lingkungan  rumah
            sendiri.  Ketersediaan  pangan  tidak  hanya  dapat  dilakukan  oleh  petani  saja.  Masyarakat  dapat
            memanfaatkan lahan di sekitar rumahnya untuk dijadikan sebagai media tanam tumbuhan yang dibutuhkan
            dalam skala rumah tangga.


            3.  Ketersediaan Pangan di Kajang: Menjaga Tradisi di

                 Tengah Perubahan


                    Kajang,  sebuah  wilayah  di  Kabupaten  Bulukumba,  Sulawesi  Selatan,  terkenal  dengan  kearifan
            lokalnya yang kuat, termasuk dalam hal ketahanan pangan. Masyarakat Kajang, khususnya komunitas adat
            Ammatoa, telah lama menganut filosofi "Tallasa kamase-mase" atau hidup sederhana, yang tercermin dalam
            pola  produksi  dan  konsumsi  pangan  mereka.  Namun,  seiring  dengan  perubahan  iklim  dan  modernisasi,
            Kajang kini menghadapi tantangan baru dalam memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan bagi
            masyarakatnya.
                  Secara tradisional, pertanian subsisten menjadi tulang punggung ketersediaan pangan di Kajang. Padi
            ladang, jagung, dan umbi-umbian seperti ubi kayu dan ubi jalar menjadi tanaman pokok yang dibudidayakan

            oleh masyarakat. Sistem pertanian terpadu yang menggabungkan tanaman pangan dengan peternakan skala
            kecil, seperti ayam dan sapi, telah lama menjadi praktik yang memastikan keragaman nutrisi dalam diet sehari-
            hari. Hutan adat yang dijaga dengan ketat oleh masyarakat Kajang juga menjadi sumber pangan tambahan,
            menyediakan berbagai jenis buah-buahan, jamur, dan tanaman obat.
                  Namun, perubahan iklim mulai memberikan tekanan pada sistem pangan tradisional ini. Musim kemarau

            yang  lebih  panjang  dan  curah  hujan  yang  tidak  menentu  telah  mempengaruhi  produktivitas  pertanian.
            Beberapa varietas tanaman lokal yang dulunya menjadi andalan kini mengalami penurunan hasil, memaksa
            petani untuk mencari alternatif. Di sisi lain, erosi genetik akibat masuknya varietas modern juga mengancam
            keberagaman hayati tanaman pangan lokal yang telah beradaptasi dengan kondisi lingkungan Kajang selama
            berabad-abad.
                  Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup lainnya
            karena  menyediakan  berbagai  macam  manfaat  ekonomis,  ekologis  dan  sosial.  Sama  halnya  dengan

            masyarakat adat Kajang Ammatoa yang menganggap bahwa hutan sangat berarti karena menurut mereka
            hutan sangat berperan penting dalammenjaga keberlangsungan hidup dan budaya tidak hanya itu hutan juga
            menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat adat Kajang Ammatoa karena dapat memenuhi kebutuhan hidup
            seperti buah-buahan, kayu, obat-obatan dan bahan pangan lainnya.












       Isu-isu Lingkungan Kelas IX    Semester II                                                                 66
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83