Page 9 - eBook Morfologi dan Gejala Serangan Tungau dan Bakteri
P. 9
6
musim hujan populasi dari tungau akan menurun. Gejala yang ditimbulkan oleh
tungau kuning, yaitu dimulai dari bagian pucuk daun atau tunas muda dari
tanaman cabai, daun tanaman cabai nampak layu dan mengkerut, daun cabai
menggelintir dan menguning, daun berlubang, menyebabkan daun menebal
dan berbentuk seperti sendok terbalik, serta terdapat benang – benang halus
berwarna putih di bawah permukaan daun. Pada serangan yang cukup parah,
daun – daun tanaman cabai akan berguguran, sehingga tidak tersisa sama sekali,
tunas berubah warna menjadi hitam kecokelatan dan mati, selain dapat
menyebabkan daun cabai menjadi keriting dan berguguran, serangan hama tungau
kuning juga akan mengakibatkan bunga tanaman cabai menguning dan gugur atau
rontok, sehingga tanaman cabai tidak mampu untuk menghasilkan buah sama
sekali (Hamid dan Haryanto, 2011).
Tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus) termasuk ke dalam ordo
accarina. Nama lain yang juga sering digunakan untuk spesies ini, yaitu P.
translucen, Hemitarsonemus latus (Banks) dan T. Latus. Tungau kuning
mempunyai empat pasang kaki, mempunyai warna tubuh kuning transparan
dengan panjang tubuh kurang dari 0,5 mm. tungau kuning memiliki kulit yang
lunak, berbentuk bulat atau oval, dan tubuh tidak memiliki segmen. Tipe alat
mulut dari tungau kuning adalah pencucuk penghisap. Mata tungau terletak
pada tepi skutum yang merupakan permukaaan ventral yang terdapat pada bawah
lipatan. Tungau kuning mempunyai bagian tubuh, yaitu gnatosoma yang terletak
dibagian anterior dan terdiri atas semua bagian alat mulut, prodosoma yang
terdiri atas segmen tungkai 1 sampai 2, serta hysterosoma, yaitu bagian
metapodosoma, terdapat tungkai 3 sampai 4. Bagian kepala tungau kuning
menempel dengan badannya, badan tungau tertutup oleh bulu - bulu panjang.
Tubuh tungau kuning tidak berbuku dan pada abdomen, toraks, serta kepalanya
menyatu berbentuk seperti kantong. Tungau kuning mengalami rerata siklus hidup
yang singkat, dimana rerata hidup imago betina dan jantan berkisar antara 11,4
hari dan 15,3 hari. Tungau kuning mengalami metamorfosis tidak sempurna, yaitu
dimulai dari telur, larva, nimfa dan imago. Serangan parah dari tungau kuning
dapat mengakibatkan kerugian besar bagi petani (Tukimin, 2012).