Page 31 - MODUL KEL 3
P. 31
2. Sebagai pengganti kapas, misalnya Sphagnum fimbriatum Sphagnum
squarrorum Sphagnum acutifolium, dan Sphagnum ruppinense
3. Sebagai bantalan lumut di hutan, mampu menyerap air hujan dan air
salju yang mencair
4. Sebagai penyubur tanah, misalnya lumut gambut di daerah rawa.
5. Merupakan vegetasi perintis (tumbuhan pionir), misalnya lumut.
6. Sebagai tanaman hias, misalnya Platycerium bifurcatum ipaku tanduk
rusa), Asplenium nidus (paku sarang burung). Adiantion cuneatum
(suplir), dan Selaginella wildenowit (paku rane).
7. Untuk bahan obat-obatan, misalnya Aspidium felixmas, Lycopodium
clavatum (paku kawat)
8. Untuk sayuran (dapat dimakan), misalnya Marsilea crenata (paku
semanggi)
9. Sebagai pupuk hijas, misalnya Azolla pinnata dan Anabarna azollae
10. Sebagai pelindung tanaman pertanian, misalnya Gleicheni linearis
11. Sebagai bahan bangunan, misalnya kayu jati, mahoni, bambu. dan
rotan
12. Sebagai bahan pangan, misalnya padi, jagung, gandum, sagu ketela
pohon, dan umbi-umbian.
13. Sebagai industri kosmetik, misalnya kunyit, bengkuang, dan talas.
14. Sebagai bahan untuk industri gula, misalnya tebu dan bit.
15. Sebagai bahan untuk industri kertas, misalnya ampas tebu, kapas,
kapuk, dan Jerami
16. Sebagai bahan sayur-mayur, misalnya kol, bayam, kangkung. dan
sawi
17. Sebagai sumber protein, misalnya kacang-kacangan.
18. Sebagai bahan untuk industri mebel, misalnya aneka kayu, bambu,
dan rotan
19. Sebagai bahan untuk membuat sandang, misalnya kapas dan ram
20. Sebagai bahan obat-obatan, misalnya cengkih, kayu manis, jeruk,
daun jambu, dan temu-temuan (Zingiberaceae).
20 | E - M o d u l P e m b e l a j a r a n B i o l o g i B e r b a s i s P J B L