Page 205 - E-Modul Praktikum Akuntansi Pemerintah
P. 205

Bahan Bacaan


               Guru dan


               Peserta Didik



             A PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH


             1. Definisi Penerimaan Pembiayaan
             Berdasarkan PP No. 58 Tahun 2005, pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu
             dibayar kembali dan/ atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
             yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Sementara itu, penerimaan
             pembiayaan  adalah  semua  penerimaan  rekening  kas  umum  daerah,  antara  lain  berasal  dari
             penerimaan  pinjaman,  penjualan  obligasi  pemerintah,  hasil  privatisasi  perusahaan  daerah,
             penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga, penjualan investasi permanen
             lainnya, dan pencairan dana cadangan.
             Kas umum daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh kepala daerah
             untuk  menampung  seluruh  penerimaan  daerah  dan  membayar  seluruh  pengeluaran  daerah.
             Sementara  itu,  rekening  kas  daerah  adalah  rekening  tempat  penyimpanan  uang  daerah  yang
             ditentukan  oleh  kepala  daerah  untuk  menampung  seluruh  penerimaan  daerah  dan  membayar
             seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan.


             2. Penerimaan Pembiayaan
             Penerimaan pembiayaan mencakup hal-hal sebagai berikut.
             a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun sebelumnya, antara lain berupa pelampauan
             penerimaan  pendapatan  terhadap  belanja,  penghematan  belanja,  dan  sisa  dana  kegiatan
             lanjutan.
             b.  Pencairan  dana  cadangan  digunakan  untuk  menggambarkan  pencairan  dana  cadangan  dari
             rekening dana cadangan ke rekening kas desa dalam tahun anggaran berkenaan.
             C.  Hasil  penjualan  kekayaan  desa  yang  dipisahkan  digunakan  untuk  menggambarkan  hasil
             penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.

             3. Sumber Penerimaan Pembiayaan
             Berdasarkan PP No. 30 Tahun 2011, sumber penerimaan pembiayaan meliputi sebagai berikut.
             a  Hasil  penjualan  aset  yang  dipisahkan,  yaitu  penerimaan  daerah  yang  bersumber  dari  hasil
             penjualan aset daerah yang dipisahkan dari kekayaan daerah
             b.  Pinjamaan  daerah,  yaitu  semua  transaksi  yang  mengakibatkan  daerah  menerima  sejumlah
             uang  atau  menerima  manfaat  yang  bernilai  uang  dari  pihak  lain  sehingga  daerah  tersebut
             dibebani kewajiban untuk membayar kembali.
             c. Pinjaman dalam negeri, yaitu setiap pinjamani oleh perrierintah yang diperoleh dari pemberi
             pinjaman dalam negeri yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu sesuai dengan
             masa berlakunya.
             d.  Obligasi  daerah,  yaitu  pinjaman  daerah  yang  ditawarkan  kepada  publik  melalui  penawaran
             umurn di pasar modal


             4. Sumber Pinjaman Daerah
             a.  Pemerintah  pusat,  yaitu  berasal  dari  APBN  termasuk  dana  investasi  pemerintah,  penerusan
             pinjamari dalam negeri, dan/ atau penerusan pinjaman luar negeri.
             b. Pemerintah daerah lainnya.
             c. Lembaga keuangan bank, yang berbadari hukum Indonesia dan mempunyai tempat kedudukan
             dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
             d.  Masyarakat,  berupa  obligasi  daerah  yang  diterbitkan  melalui  penawaran  umum  kepada
             masyarakat di pasar modal dalarn negeri.
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210