Page 35 - E Modul (7).pdf
P. 35

Suatu  bunga  dinamakan  bunga  lengkap  apabila  keempat  seri  bagian  bunga  ada  dalam  satu
        bunga,  sedang  bunga  dikatakan  tidak  lengkap  apabila  salah  satu  bagian  tidak  ada.  Bunga  dapat
        pula  dibedakan  menjadi  bunga  sempurna  (biseksual  atau  hermafrodit),  jika  dalam  satu  bunga
        ditemukan  adanya  stamen  dan  pistilum,  sedangkan  apabila  dalam  satu  bunga  hanya  ditemukan
        stamen atau pistilum saja, maka bunga demikian dinamakan bunga tidak sempurna (uniseksual).
        Bunga sempurna belum tentu merupakan bunga lengkap.
         2. Proses Pembuahan Terjadi di Dalam Putik.


            Proses penyerbukan diawali dengan jatuhnya serbuk dikepala putik. Di dalam setiap serbuk sari
        tersebut terdapat sel kelamin jantan atau spermatozoid yang akan bersatu dengan sel telur. Setelah
        itu, sel kelamin jantan akan bersatu dengan sel telur didalam ruang bakal biji. Proses ini disebut
        dengan pembuahan .




























        Mikrosporogenesis (dalam buluh serbuk sari)
           1.  Serbuk sari yang dihasilkan benang sari jatuh ke atas putik (penyerbukan).

           2.  Mikrosporosit (sel induk, 2n) mengalami meiosis menjadi inti vegetatif (inti tabung, n) dan inti

             generatif (sperma, n).

           3.  Inti vegetatif berfungsi untuk membentuk buluh serbuk (tuba pollen), sedangkan sperma akan
             mengalami mitosis dalam buluh serbuk menjadi inti sperma 1 (n) dan inti sperma 2 (n).

        Megasporogenesis (dalam ovulum)

           1.  Megasporosit (sel induk, 2n) mengalami meiosis menjadi empat sel megaspora (n). Kemudian

             tiga sel megaspora mati.
           2.  Sel megaspora yang tersisa mengalami mitosis inti (kariokinesis) tanpa pembelahan sel menjadi

             sel kandung lembaga yang mengandung delapan inti.

           3.  Inti sel kandung lembaga lalu bergerak:
              Tiga inti menuju mikrofil menjadi ovum (n) dan 2 sinergid

              Dua inti berada di tengah bergabung menjadi IKLS (2n).

             Tiga inti menuju kalaza menjadi antipoda, kemudian mati.


                                                            29
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40