Page 212 - MODUL BIOMEDIK III
P. 212
Udara di atmosfer adalah campuran dari berbagai gas, terutama
nitrogen (N₂), oksigen (O₂), argon (Ar), karbon dioksida (CO₂), dan uap air
(H₂O), serta beberapa gas lain dalam jumlah kecil. Tekanan udara di
atmosfer yang kita rasakan adalah hasil dari tekanan semua gas
tersebut.Untuk mengetahui tekanan parsial dari setiap gas, kita bisa
mengalikan persentase gas tersebut dalam campuran dengan total
tekanan udara. Misalnya, udara atmosfer terdiri dari sekitar 78,6%
nitrogen, 20,9% oksigen, 0,093% argon, 0,04% karbon dioksida, dan 0,06%
gas lainnya. Uap air dalam udara bervariasi, bisa hampir 0% di gurun,
hingga 4% di daerah lautan, atau sekitar 0,4% di hari yang dingin dan
kering.
Tekanan parsial setiap gas memengaruhi pergerakan oksigen (O₂)
dan karbon dioksida (CO₂) dari udara ke paru-paru, dari paru-paru ke
darah, dan dari darah ke sel-sel tubuh. Setiap gas akan bergerak melewati
membran menuju area dengan tekanan parsial yang lebih rendah.
Semakin besar perbedaan tekanan parsial, semakin cepat gas berdifusi.
Udara di alveolus memiliki kandungan oksigen yang lebih rendah
(13,6% dibandingkan 20,9% di udara yang kita hirup) dan karbon dioksida
yang lebih tinggi (5,2% dibandingkan 0,04%). Kenapa begitu? Karena
proses pertukaran gas di alveolus meningkatkan kadar CO₂ dan
menurunkan kadar O₂. Sebaliknya, udara yang kita hembuskan
mengandung lebih banyak O₂ daripada udara alveolus (16%
dibandingkan 13,6%) dan lebih sedikit CO₂ (4,5% dibandingkan 5,2%). Hal
ini karena sebagian udara yang dihembuskan berasal dari area di saluran
napas yang tidak terlibat dalam pertukaran gas. Jadi, udara yang kita
201