Page 86 - Project Akhir Media Pendidikan
P. 86
int main(void) {
int a;
printf(“Masukkan sebuah bilangan bulat “ \
“yang akan diperiksa : ”);
scanf(%d“, &a);
/* Mengecek a merupakan bilangan prima atau bukan */
if (CekPrima(a)) {
printf(“%d merupakan bilangan prima”);
} else {
printf(“%d bukan merupakan bilangan prima”);
}
return 0;
}
Pada program di atas, apabila dalam proses pengulangan kita telah mengeset nilai variabel
prima menjadi 0 (false), maka kita tidak perlu lagi untuk melanjutkan proses
pengulangan, karena bilangan yang diperiksa sudah pasti bukan merupakan bilangan prima.
Dengan demikian apabila kita masih melanjutkan proses pengulangan maka hal tersebut
dapat dikatakan sebagai hal yang sia-sia. Oleh karena itu, pada kasus ini kita harus
menambahkan statemen break untuk menghentikan pengulangan tersebut.
Mungkin sebagian dari Anda ada yang berfikir bagaimana apabila statemen break
digunakan dalam pengulangan yang bersarang? Jawabnya mudah, statemen break
hanya berlaku untuk satu buah blok pengulangan, artinya apabila di luar blok
pengulangan terdapat suatu blok pengulangan lagi, maka yang akan dihentikan adalah
pengulangan yang mengandung statemen break saja. Sedangkan blok pengulangan di
luarnya akan tetap dilanjutkan sesuai dengan kondisi yang didefinisikan. Untuk lebih
jelasnya perhatikan contoh program sederhana di bawah ini.
#include <stdio.h>
int main(void) {
int i, j;
/* Pengulangan luar */
for (i=1; i<=10; i++) {
/* Pengulangan dalam */
for (j=1; j<=5; j++) {
if (j > 3) {
break; /* hanya akan menghentikan pengulangan dalam */
}
printf(“%d\t”, i*j);
}
printf(“\n”);
}
return 0;
}
82