Page 103 - Microsoft Word - MERAKI KEHIDUPAN_Sukadi
P. 103

sesajen)  di empat  penjuru sawah. Kemudian ibu  petani
              meletakkan makanan  komplit dengan lauk  pauk seperti
              kepala dan ceker ayam, telur, urapan, bothok dan lainnya
              yang dibungkus daun pisang. Badrun yang dituakan sebagai
              sesepuh desa selalu dimintai tolong oleh tetangga sekitarnya
              untuk methil. Tentu ubo rampe rokok, kancing (uang dalam
              amplop), telah disiapkan oleh pemilik sawah. Badrun tinggal
              merapal doa memohon agar Dewi Sri bisa dipanen dengan
              hasil melimpah ruah.
                     Kebetulan  Badrun  dimintai tolong oleh Kedul adik
              iparnya sendiri. Setelah semuanya  siap Badrun diikuti adik
              iparnya tiba di sawah. Semua ritual dilaksanakan tinggal
              Badrun merapal doa. Kedua tangannya menengadah, sesekali
              netranya melirik ke arah tumpeng yang  ada di  sampingnya.
              Dalam benaknya ia mencari amplop putih yang biasanya
              diletakkan  di dekat tumpeng.  Berkali-kali netranya mencari,
              tapi tak ia temukan. "Mana Dul kancingnya?" tanya Badrun.

              "Masa adikmu sendiri juga kamu mintai  kancing, Kang,"
              jawab Kedul.
















                                                      Meraki Kehidupan | 93
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108