Page 19 - Microsoft Word - MERAKI KEHIDUPAN_Sukadi
P. 19
Terdengar suara tangisan dari dalam kamar ibu
mertuanya. Badrun berpikir pasti suara TV. Badrun tetap
meneruskan mengambil ikan-ikan lele dan memasukkan ke
dalam ember yang sudah disiapkan. Tanggung. Ia tidak
menghiraukan suara tangisan yang berasal dari kamar ibu
mertuanya. Tetapi lama kelamaan suara tangisan tersedu-
sedu dari kamar ibu mertuanya semakin keras.
Badrun beranjak menuju kamar ibu mertuanya. Ia
kaget mendapati ibu mertuanya sedang menangis terisak-
isak, bahkan berlinang airmatanya. Pikir Badrun dalam hati,
apakah ibunya sedang teringat pada almarhum suaminya.
Saat Badrun bertanya, tangisan ibu mertuanya semakin keras.
“Huhuhu....mengapa begini nasibnya Ya Allah, sudah hidup
disia-siakan, yatim piatu, masih juga dipukuli. Huhuhu."
Badrun semakin penasaran. "Siapa yang dipukuli, Bu?” tanya
Badrun. "Itu anak kecil di sinetron Indosiar."
Meraki Kehidupan | 9