Page 21 - Microsoft Word - MERAKI KEHIDUPAN_Sukadi
P. 21
perintah Pak Lurah mengingatkan pedagang kaya itu agar
segera memasang bendera, hanya rumah mewah berpagar
besi kokoh milik Pak Karim yang belum melaksanakan
perintah. Sudah beberapa kali diingatkan, tetapi seakan
diabaikan. Pak Karim dan istrinya memang kerja di pasar,
berangkat dini hari pulang sore hari, tak jarang juga selesai
magrib ia baru tiba di rumah.
Badrun sore ini langsung ke rumah Pak Karim.dengan Pak
Karim Pemilik rumah keluar mendengar suara pintu diketuk.
Sarung bercorak putih garis hitam, baju batik produk lokal
dikenakan Pak Karim menemui pak RT lalu mempersilakan
duduk. Pak Karim berjanji kalua besuk akan memasang
bendera, umbul-umbul, dan lampu penjor.
Keesokan harinya perjalanan pulang dari pasar, Pak Karim
mampir di sepanjang jalan tempat pedagang bendera, umbul-
umbul, aksesoris, dan pernik-perniknya. Pak Karim memarkir
mobilnya. Laki-laki itu turun dari mobil, sementara istrinya
tetap di dalam. Berapa pak bendera yang kecil ini?" tanya Pak
Karim sambil memegang bendera yang akan dibelinya."
"Kalau yang kecil itu 30 ribu, yang besar 55 ribu Pak," jawab
penjual bendera. "Kok mahal, gak bisa ditawar," timpal Pak
Karim. Penjual bendera nyengir, "NKRI Pak, HARGA MATI.”
Meraki Kehidupan | 11