Page 89 - Microsoft Word - MERAKI KEHIDUPAN_Sukadi
P. 89

tenaganya, Bu Mia mencoba menggerakkan kakinya. Semakin
              ia bergerak, semakin lebar mulut ular itu siap mengigitnya.
                     Bu  Mia terdiam, mulutnya kelu. Ia tak mampu
              berteriak minta tolong. Kalau pun berteriak tiada yang
              mendengar. Ia sendiri yang berada di rumah. Para tetangga
              pun pasti sudah tertidur lelap. Bagai secepat kilat taring ular
              itu telah menggigit  bagian pipi halus Bu Mia. Darah segar
              membasahi wajahnya. Mengalir  sampai ke  krah bajunya.
              Perlahan  Bu Mia membuka  netranya. Ia memperhatikan
              sekeliling kamarnya. Bu Mia terbangun dari mimpi buruknya.

































                                                      Meraki Kehidupan | 79
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94