Page 27 - agrovaria-Edisi-No-98-web
P. 27

| PROSPER WITH THE NATION |




            termasuk alasan adat. Begitu      SMP. Akibatnya, saya harus ikut   perusahaannya untuk mengajak
            pun Susi terus juga memberikan    membantu ekonomi keluarga,”      Susi mengajar didapat dari
            alasan pentingnya belajar.        tuturnya. Setahun kemudian,      orang terdekat Susi. Kakak Susi,
                                              ia menikah. Akhirnya ia benar-   Nugraha yang menginsiprasinya
            Lama kelamaan, hati orang
            tuanya luluh. Kebulatan tekad     benar tidak melanjutkan sekolah   untuk belajar, tahu betul
            Susi mengubah pemikiran dan       lagi.                            kebulatan tekad Susi. Ia sangat
            hati orang tuanya. “Oke, kalau    Asa yang tak kunjung padam       paham akan cita-cita adiknya
            kamu mau sekolah, kamu                                             ini. Karena itu pula, Nugraha
            harus sekolah sampai tinggi,”     Namun bukan Susi jika ia         menyampaikan cita-citanya itu
            ungkap Susi menirukan wasiat      menyerah begitu saja. Beberapa   kepada PT SAL.
            ayahnya. Rupanya, bukan           tahun setelah putus sekolah, ia   “Awalnya sulit,” ungkap Susi.
            sekadar memberikan izin untuk     mengikuti penyetaraan Paket      Tidak banyak SAD yang mau
            sekolah tetapi juga memberikan    B atau setara dengan SMP.        bersekolah pada saat itu.
            semangat agar Susi dapat          Ia masih kukuh untuk terus       Kondisi Susi yang merupakan
            bersekolah tinggi.                bersekolah walau pun tidak lagi   bagian dari SAD memberikan
                                              mengenyam pendidikan formal.     dampak tersendiri. Ia terus
            Ucapan orang tuanya tidak         Sambil mengurus suami dan        berkomunikasi dengan para
            Susi jadikan angin lalu. Ia       anak-anak, ia terus berjuang     orang tua untuk meyakinkan
            benar-benar bersemangat           mengejar pendidikan. Cita-       mereka tentang arti pendidikan.
            untuk belajar. Ia masuk SDN       citanya untuk menjadi guru juga   Akhirnya, para orang tua
            191 Pematang Kabau; sekolah       tidak dikuburnya.                mengizinkan anak-anaknya
            yang dibangun untuk Suku                                           untuk bersekolah.
            Anak Dalam. Ia membuktikan        Suatu hari, di tahun 2012 saat
            komitmennya tersebut dengan       sedang di kebun, ia dipanggil    “Saya tidak menyangka bisa
            menyelesaikan sekolah dasar       oleh kakaknya. Ia diminta segera   sampai seperti ini, menjadi guru
            selama lima tahun saja. “Saat     datang ke rumah. Sesegera        sebagaimana cita-cita saya,”
            kelas dua, saya dites oleh        mungkin ia kembali. Di rumah,    ungkap Susi. Kini, Susi juga
            sekolah dan langsung naik ke      sudah menunggu tamu dari PT      telah menyelesaikan pendidikan
            kelas 4,” ungkapnya.              Sari Aditya Loka 1 (PT SAL). “Saya   setara SMA melalui Paket C.
                                              diajak oleh PT SAL untuk menjadi   Dengan menjadi guru, Susi
            Setelah lulus sekolah dasar,      guru PAUD,” ungkapnya. Tentu     berharap anak-anak SAD bisa
            ia melanjutkan cita-citanya       saja Susi menerima penawaran     lebih baik dan mampu setara
            untuk dapat bersekolah tinggi.    tersebut.
            Akan tetapi, di tingkat sekolah   Menurut Thresa Jurenzy,          dengan masyarakat lainnya. (*)
            menengah pertama inilah, ia       Community Development Officer
            putus sekolah. “Bapak saya        (CDO) PT SAL1, keputusan
            meninggal saat saya kelas 3                                                         Wawan Dinawan































                                                                          Susi saat mengajak belajar anak-anak SAD.


                                                                                   AGROVARIA  -  Edisi No. 98 Tahun 2020  27
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32