Page 36 - agrovaria-Edisi-No-98-web
P. 36

| PROSPER WITH THE NATION |




































            PEMUDA DARI SUKU ANAK DALAM YANG


            INGIN MAJUKAN



            PERTANIAN




               erawakannya biasa saja.        dasar yang dirancang untuk       sekolah dan terus bermain,”
            P Tetapi, semangatnya untuk       murid-murid dari Suku Anak       kata Pauzan tentang alasannya
            maju tidak bisa kita pandang      Dalam. SDN 191 Pematang          tidak melanjutkan sekolah.
            sebelah mata. Begitulah sosok     Kabau, namanya. Dari jumlah      Selain itu, orang-orang di
            Pauzan, satu dari pemuda Suku     yang sudah sedikit itu, hanya    sekitarnya juga tampak biasa-
            Anak Dalam yang impiannya         tiga orang yang bisa lulus dan   biasa saja terhadap pendidikan.
            menembus stigma kurang            dapat melanjutkan ke jenjang     Bahkan, menurutnya, pada
            sedap seputar peradaban dan       pendidikan yang lebih tinggi.      saat itu masih sangat kental
            pentingnya pendidikan.                                             pandangan masyarakatnya yang
                                              Di Sekolah Menengah Pertama
            “Kalau kamu tidak sekolah,        (SMP), kesungguhan Pauzan        mengatakan bahwa bersekolah
            hidup kamu akan begini-begini     belajar menghadapi tantangan     dan tidak bersekolah sama
            saja,” kenang Pauzan menirukan    yang lebih berat. Ia merasa      saja. Para pemuda, baik Orang
            nasehat kakeknya, salah satu      lingkungan tempat tinggalnya     Dalam maupun warga sekitar,
            Tumenggung Suku Anak Dalam        seolah tidak memberikan          pesimis dengan nasibnya ke
            yang bernama Tumenggung           dukungan yang tepat untuknya.    depan.
            Tarib. Pemuda kelahiran           Statusnya sebagai Anak           Selama dua tahun, Pauzan
            tahun 1998 ini pun melangkah      Dalam, menurutnya, juga          tidak bersekolah sama sekali.
            mantap. Meski sungguh begitu      mendatangkan hambatan            Hingga suatu hari, kakeknya
            banyak aral melintang yang        tersendiri. “Saya pindah-        menasehati Pauzan tentang
            menghadang.                       pindah sekolah waktu SMP,”       pentingnya sekolah. Pauzan
                                              ungkap Pauzan. Minimnya          pun berfikir ulang. Ia renungkan
            Betapa tidak, teman-teman         dukungan itu sempat membuat
            sepermainannya lebih suka         Pauzan memutuskan untuk          kembali keputusannya.
            tidak bersekolah. Sewaktu         tidak melanjutkan sekolah. Ia    Akhirnya, ia membulatkan tekad
            menempuh sekolah dasar            berhenti tepat saat kelas 3 SMP.   untuk melanjutkan sekolah.
            misalnya, hanya ada 5-6 orang                                      Proses itu tidak terlalu sulit.
            saja yang belajar di sekolah      “Teman-teman saya tidak          Dengan bermodal nilai rapor

             36   AGROVARIA  -  Edisi No. 98 Tahun 2020
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41