Page 47 - agrovaria-Edisi-No-98-web
P. 47
| BERITA KEBUN |
Jaga gambut tetap lembab peralatan yang ada di stasiun riset perusahaan lainnya yang ada di
dan letaknya di tengah perkebunan. Kabupaten Siak.
Untuk mengantisipasi hal itu,
sejumlah persiapan dilakukan PT Kunjungan dari BRG dan BPDP-KS ke "Dengan temuan-temuan dan
Kimia Tirta Utama (KTU) dalam kebun PT KTU terkait penerapan water inovasi, saya harapkan karhutla
menghadapi musim kemarau, walau management system gambut. dapat dicegah. Mengenai
tidak terjadi kebakaran di lingkungan Komitmen perusahaan? kelengkapan peralatan termasuk
perusahaan tetapi sikap waspada mobil pemadam memang wajib
selalu ditanamkan oleh perusahaan. Berdasarkan laporan Singapore dimiliki setiap perusahaan, sebagai
Institute of International Affairs (SIIA) bentuk antisipasi," sebut Kapolres.
Dalam kesempatan kesiapan Haze Outlook 2020 menyebutkan, Sementara Kadis DLH Syafrilenti
Karhutla, PT KTU menghadirkan faktor manusia salah satu hal menyebutkan apa yang dimiliki
Kapolres Siak AKBP Doddy F penting dalam karhutla. Perusahaan PT KTU bentuk keseriusan dan
Sanjaya, SH SIK MIK, Kadis DLH Siak dan komunitas jadi titik penting totalitas."Saya berharap inovasi ini
Syafrilenti dan Kabidnya Ardhayani, dalam upaya pencegahan karhutla. menginspirasi perusahaan lainnya,"
Kapolsek Koto Gasib Ipda Suryawan Apalagi dalam kondisi pandemi harapnya.
dan sejumlah tamu undangan. covid-19 yang memberikan dampak
Administratur PT KTU, Achmad pada perekonomian, termasuk Sebagai upaya edukasi dan
Zulkarnain didampingi Humas Azra perusahaan perkebunan yang pemberdayaan masyarakat untuk
dan Slamat Riyadi, menjelaskan mempertahankan pemasukannya. mencegah terjadinya Karhutla,
penanganan karhutla dengan Laporan ini mengatakan, edukasi jadi PT KTU juga mengajak masyarakat
integrated water management langkah penting dalam memastikan untuk memberdayakan lahana tidur
system. upaya keberlanjutan tetap berjalan yang tidak di olah menjadi lahan
meski covid-19 ini jadi halangan. produktif untuk ketahanan pangan
Menurut Zulkarnain, water Perusahaan-perusahaan besar, sebut dan ekonomi masyarakat di masa
management system yang mereka laporan ini, yang memiliki komitmen pandemi seperti ini, masyarakat di
punya sudah diakui Badan Restorasi pelestarian dan keberlanjutan harus ajak mengelola lahan pekarangan
Gambut.
tetap mematuhi dalam mencegah rumahnya untuk di tanami dengan
"Kami melakukan hal ini untuk atau meminimalisir titik api dalam tanaman produktif sehingga
menjaga kelembaban tanah konsesi. masyarakat tidak akan membuka
(soil moisture), sehingga terjaga lahan dengan cara dibakar yang
kelembabannya sepanjang tahun Tentunya, untuk kebaikan bersama, berakibat fatal Karhutla. Aneka
berada di kisaran angka 40-65 melakukan pendidikan dan hasil tanaman Holtikultura sebagai
sentimeter," jelas Zulkarnain, pengenalan gambut sejak dini penopang ekonomi masyarakat
perusahaan juga memiliki menara dengan Duta Sawit Gambut Lestari sudah terlihat di Desa sekitar
pantau di lima titik yang strategis di dari Siswa pelajar SMP Kimia Tirta PT KTU.
sekitar kebun. Utama bersinergi dengan masyarakat
sekitar, yaitu MPA dan Desa Sejahtera
Disebutkan Zulkarnain, menara Peduli Api. Melihat banyaknya inovasi Slamet Riyadi
pantau untuk memantau potensi yang dilakukan PT KTU mengantisipasi
asap atau api yang ada di sekitar karhutla, Kapolres Siak AKBP Doddy Guru Pembina PT KTU
kebun PT KTU, bahkan bisa F Sanjaya yakin akan menginspirasi
melihat ke kawasan desa sekitar
perusahaan. Tidak hanya menara
pantau, pihaknya juga menyiapkan
drone. Drone ini digunakan untuk
mengontrol area patroli udara untuk
wilayah yang tidak bisa terjangkau
oleh patroli darat. Dan yang tak
kalah penting, menurut Zulkarnain
adalah sistem sekat kanal atau over
flow. Sekat kanal dibuat berdasarkan
topografi. Sekat kanal dibagi menjadi
lima zona.
"Hal yang terbaru, kami sudah
memiliki stasiun riset untuk meneliti
emisi gambut dan fakta-fakta lain
tentang kelapa sawit dan gambut.
Dalam hal ini kerja sama dengan IPB
dan BPDP-KS," kata Zulkarnain sambil
menunjukkan kegunaan sejumlah
AGROVARIA - Edisi No. 98 Tahun 2020 47