Page 309 - Gabungan
P. 309

"Sibuk! Tapi aku selalu memikirkan Ayah."


                "Aku tidak menyalahkanmu!... Ada kabar apa hari ini?"


                "Ayah, sudah dengar tentang Zhang di Kota Y yang menipu orang


            dengan 6 miliar rupiah?"


                "Sudah. Kau rugi berapa?"


                "Sekitar 20 juta rupiah."


                "Syukurlah,  hanya  20  juta,"  Bai  Datou  menghela  napas  lega.


            "Dengan kekuatan bankmu sekarang, itu hanya setetes air di lautan."


                "Tapi itu uang hasil jerih payah!"


                "Tentu!"


                "Ayah, sekarang orang-orang tidak seperti dulu. Banyak hal terjadi


            di luar dugaan. Zhang pagi sebelumnya masih duduk santai di bankku,


            tidak  ada  tanda-tanda  aneh.  Siapa  sangka  malamnya  ia  langsung

            menghilang."  Bai  Bowen  berhenti  sejenak,  lalu  mendekat  dan


            bertanya pelan:


                "Tanah Ayah yang itu, sudah ganti nama belum?"


                "Yang mana? Yang untuk Hotel Jinyang?"


                "Bukan! Yang di seberang Hotel Jinyang..."


                "Oh,  belum!  Dulu  saat  aku  masih  warga  negara  asing,  aku


            meminjam  nama  Pak  Budiman.  Katanya  harus  membuat  'Surat


            Kuasa' di pengacara. Aku punya hak jual-beli. Tahun lalu setelah aku


            dinaturalisasi, Pak Budiman bilang ingin mengganti nama tanah itu

                                                           309
   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313   314