Page 27 - MODUL SP
P. 27
Umur
Bayi dan balita memiliki frekuensi pernapasan lebih banyak dibanding orang
dewasa karena sel-sel tubuh sedang mengalami pertumbuhan sehingga
membutuhkan lebih banyak oksigen, sedangkan volume paru-parunya relatif
lebih kecil. Orang yang sudah tua juga memiliki frekuensi pernapasan lebih
banyak karena kontraksi otot-otot pernapasan dan diafragma tidak sebaik pada
saat masih muda, sehingga udara pernapasan yang mampu dihirup berjumlah
lebih sedikit. Frekuensi normal pernapasan bayi berjumlah 30-40 kali per menit,
balita berumur 2-5 tahun berjumlah 24 kali per menit, dan orang dewasa
sekitar 10-20 kali per menit.
Suhu tubuh
Perubahan suhu tubuh berkaitan dengan produksi panas dan pengeluaran
panas yang berlebihan. Selama demam, metabolisme meningkat dan konsumsi
oksigen bertambah. Metabolisme karbohidrat akan meningkat sekitar 10-15%
untuk setiap kenaikan suhu , sehingga frekuensi jantung dan pernapasan
akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh terhadap
nutrisi dan oksigen.
Posisi dan Aktivitas tubuh
Frekuensi pernapasan posisi tubuh berdiri lebih banyak daripada posisi
duduk. Posisi tubuh berdiri menyebabkan otot-otot kaki berkontraksi untuk
menjaga tubuh agar tetap tegak, sehingga diperlukan energi dan frekuensi
pernapasan. Frekuensi pernapasan pada saat berlari lebih banyak
dibandingkan pada saat diam (beristirahat).
Emosi, Rasa sakit, dan Ketakutan
Hal ini menyebabkan terjadinya impuls yang merangsang pusat pernapasan,
sehingga penghirupan udara semakin kuat.
Status kesehatan
Sistem kardiovaskuler dan pernapasan pada orang yang sehar mampu
menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan. Namun,
.
17