Page 8 - MODUL HAJI ZAKAT WAKAF
        P. 8
     Syaratnya :
                                  •  Kekal zatnya.
                                  •  Jelas barangnya dan milik wakif sendiri.
                              3. Mauquf alaih atau nadlir ( sekelompok orang atau badan hukum yang disertai
                                  tugas mengurus dan memelihara barang wakaf ).
                                  Syaratnya :
                                  •  Berhak memiliki sesuatu.
                                  •  Tidak boros dan berakal sehat.
                                  •  Tidak dibawah pengampunan.
                              4. Sighat atau ikrar wakaf.
                                  Syaratnya :
                                  •  Tidak memakai ta’lik ( persyaratan ).
                                  •  Tidak dibatasi dengan waktu.
                                  Contoh ikrar wakaf yang salah : “Dengan sangat terpaksa saya wakafkan tanah
                                  pekarangan saya kepada yayasan   BAGUS SEKALI selama 2 tahun saja agar
                                  tidak terjadi permasalahan lagi yang timbul “.
                                  Tugas : identifikasi  3 kesalahan yang ada pada ikrar wakaf tersebut   disertai
                                  dengan alasannya.
                                  1.  ………………………………………………………………………………………
                                      ……………………………………
                                  2.  ………………………………………………………………………………………
                                      ……………………………………
                                  3.  ………………………………………………………………………………………
                                      ……………………………………
                             HARTA YANG DIWAKAFKAN
                             Selain dua syarat diatas, harta yang telah diwakafkan harus terlepas dari milik orang
                             yang berwakaf  , tidak boleh dijual, dihibahkan atau diwariskan.  Untuk itu perlu
                             adanya penataan administrasi wakaf secara baik dan benar sehingga memiliki
                             kekuatan hukum.
                             Menurut Imam Ahmad bin Hambal, menjual harta wakaf itu boleh jika harta wakaf itu
                             hilang manfaatnya atau kurang manfaat, untuk dibelikan barang baru yang lebih
                             nampak manfaatnya.
     	
