Page 86 - E-Modul Sel (PBL) - Linda Safitri
P. 86
b. Mikrofilamen (filamen aktin)
Mikrofilamen atau filamen aktin berbentuk padat dengan diameter 7 nm
yang terdiri atas rantai ganda dari subunit aktin yang terlilit. Aktin merupakan
suatu protein globular. Fungsi mikrofilamen, yaitu sebagai berikut.
Bergabung dengan protein lain membentuk jalinan tiga dimensi yang
menyokong bentuk sel.
Menyebabkan lapisan sitoplasma luar memiliki kekentalan semipadat
(gel).
Membentuk susunan sejajar berselang seling dengan filamen miosin yang
lebih tebal untuk kontraksi sel-sel otot. Kontraksi otot terjadi akibat aktin
dan miosin yang saling meluncur melewati satu sama lain sehingga sel
menjadi lebih pendek.
Pada sel tumbuhan, interaksi aktin dan miosin serta transformasi sol ke
gel menyebabkan aliran sitoplasma di dalam sel.
Mengatur motilitas sel atau pergerakan ameboid pada pseudopodia.
Membentuk inti mikrovili, yaitu penonjolan halus yang memperluas
permukaan sel.
Membentuk alur pembelahan sel.
c. Filamen intermediet (filamen antara)
Filamen intermediet adalah serabut protein dengan diameter 8-12 nm
yang menggulung seperti kabel dan lebih tebal dari mikrofilamen. Filamen
intermediet tersusun dari subunit protein yang disebut keratin dan bersifat
lebih permanen. Fungsi filamen intermediet, yaitu sebagai berikut.
Memperkuat bentuk sel.
Menjaga kestabilan posisi organel sel tertentu.
Tempat bertautnya nukleus.
Membentuk lamina nukleus yang melapisi bagian dalam selubung
nukleus.
E-Modul Berbasis PBL Materi Sel Kelas XI SMA/MA 70