Page 30 - flipbook pencernaan
P. 30

C.
                                 GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN MANUSIA



                     Sistem pencernaa makanan manusia tidak selamanya dapat bekerja normal yang disebabkan
               oleh  beberapa  faktor.  Gangguan  pada  sistem  pencernaan  manusia  dapat  disebabkan  oleh  pola
               makan yang salah, gaya hidup, program diet yang ekstrem, makanan yang tidak bernutrisi dan tidak
               higienis serta dari proses pemasakan atau penyimpanan yang salah. Hal tersebut mengakibatkan
               beberapa gangguan fisiologis pada sistem pencernaan manusia, diantaranya sebagai berikut:
               1.  Stomatitis  (sariawan) adalah  peradangan  pada  lapisan  mukosa  mulut  yang  ditandai  dengan
                   luka, bengkak, kemerahan area dalam mulut dan bercak putih kekuningan. Hal ini disebabkan
                   oleh reaksi alergi, kebersihan mulut tidak terjaga, defisiensi nutrisi (kekurangan vitamin C) dan
                   makanan atau minuman yang panas.
               2.  Karies gigi adalah kondisi rusaknya struktur gigi disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans
                   yang  memetabolisme  gula  untuk  mengasilkan  asam  dan  menimbulkan  pembentukan  plak
                   sehingga gigi menjadi berlubang.
               3.  Konstipasi  atau  sembelit  adalah  kondisi  kesulitan  buang  air  besar  yang  disertai  dengan
                   frekuensi defekasi yang jarang dan tinja yang keras. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai
                   faktor,  seperti  diet  rendah  serat  dan  kurangnya  aktivitas  fisik.  Sembelit  dapat  menyebabkan
                   ketidaknyamanan  dan  nyeri  perut.  Sembelit  sering  kali  disebabkan  oleh  kurangnya  konsumsi
                   makanan  berserat,  seperti  buah-buahan,  sayuran  dan  biji-bijian  serta  kebiasaan  buruk  sering
                   menunda-nunda  waktu buang  air  besar.  Faktor  lain  yang  dapat  mempengaruhi  sembelit  yaitu
                   dehidrasi dan pengaruh konsumsi obat-obatan.
               4.  Wasir (Hemoroid) adalah pembengkakan atau pembesaran pada pembuluh darah di anus dan
                   rektum  yang  umumnya  karena  sembelit  atau  mengejan  terlalu  keras.  Gejala  yang  dialami
                   penderita wasir adalah rasa nyeri di area anus dan mengeluarkan darah ketika buang air besar.
               5.  Diare  disebabkan  oleh  bakteri  maupun  protozoa  pada  usus  besar  sehingga  penyerapan  air
                   terganggu,  akibatnya  feses  menjadi  encer.  Diare  biasanya  disertai  gejala  kram  perut  dan
                   frekuensi buang air besar meningkat.
               6.  Gastritis adalah peradangan pada lapisan mukosa lambung. Penyakit ini disebabkan oleh faktor
                   iritasi,  infeksi  dan  pola  makan  yang  salah  (terlambat  makan,  makan  terlalu  banyak,  makan
                   makanan yang mengandung terlalu banyak bumbu pedas, asam dan minuman bersoda). Selain
                   itu,  iritasi  juga  disebabkan  oleh  obat-obatan  penghilang  rasa  sakit  dan  alkohol.  Gejala  yang
                   dialami penderita gastritis adalah mual, muntah, tidak nafsu makan, kembung dan nyeri seperti
                   terbakar pada perut bagian atas.
               7.  Tukak  lambung  ditandai  dengan  adanya  luka-luka  pada  dinding  lambung.  Penyakit  ini
                   disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan dan sebagian besar adanya infeksi
                   bakteri Helicobacter pylori.
               8.  GERD  atau  gastroesophageal  reflux  diasease  terjadi  akibat  naiknya  asam  lambung  ke
                   kerongkongan  (esofagus)  karena  melemahnya  katup  (sfingter)  kardiak.  Gejala  yang  dialami
                   penderita  GERD  adalah  rasa  asam  atau  pahit  dimulut,  mual,  muntah,  tidak  nafsu  makan,
                   kembung dan nyeri seperti terbakar pada perut bagian atas.
               9.  Apendisitis  adalah  peradangan  atau  infeksi  pada  umbai  cacing  (apendiks).  Penyakit  ini
                   disebabkan  penyumbatan  oleh  bahan  tinja  yang  mengeras  dan  tersangkut  di  umbai  cacing
                   (apendiks)  sehingga  terjadi  pembengkakan  dan  terisi  nanah  atau  jaringan  mati.  Gejala  awal
                   apendisitis sering kali dimulai dengan rasa nyeri perut yang menyeluruh atau terlokalisasi di area
                   sekitar pusar yang kemudian berpindah dan berlokasi di sebelah kanan bawah dinding perut







   E-BOOK INTERAKTIF SISTEM  PENCERNAAN  MANUSIA                             BIOLOGI KELAS XI SMA/MA            20
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35