Page 169 - Naskah Akademik Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Pada Pendidikan Dasar dan Menengah (2)
P. 169
A. Kesimpulan bersaing di dunia kerja yang
makin berbasis teknologi. Oleh
Pembelajaran Koding dan Kecerdasan karena itu, integrasi Koding
Artifisial (KA) bukan sekadar tren, melainkan dan KA dalam kurikulum
kebutuhan dalam dunia sekolah bukan sekadar inovasi,
pendidikan modern. Integrasi Koding dan KA melainkan kebutuhan
dalam pendidikan tidak hanya untuk fundamental dalam
meningkatkan literasi digital dan membangun sumber daya
kemampuan penyelesaian masalah, tetapi manusia yang unggul dan
juga mengajarkan berbagai keterampilan adaptif terhadap perubahan
esensial yang mencakup berpikir zaman. Pemerintah, sekolah,
komputasional, analisis data, algoritma industri, dan masyarakat
pemrograman, etika KA, human-centered perlu bersinergi dalam
mindset, design system KA, dan teknik KA. menciptakan ekosistem
Berpikir komputasional mengajarkan peserta pendidikan yang kondusif
didik untuk menyelesaikan bagi
masalah secara sistematis dan efisien dengan pengembangan ilmu
melakukan proses dekomposisi (memecah pengetahuan dan keterampilan
masalah besar menjadi bagian kecil), dan sehingga banga Indonesia tidak
pengenalan pola, abstraksi, serta algoritma hanya menjadi pengguna
yang membantu peserta teknologi, tetapi juga
didik memahami dan menangani tantangan produsen inovasi yang mampu
digital. Dengan ekosistem pembelajaran bersaing di tingkat global.
yang inklusif dan berkeadilan, pendidikan di
Indonesia diharapkan tidak hanya mampu
mencetak generasi yang berdaya saing B. Rekomendasi
tinggi, tetapi juga memastikan bahwa tidak
ada anak yang tertinggal dalam memperoleh Berdasarkan hasil kajian,
akses pendidikan berkualitas. Kementerian Pendidikan
Dasar dan Menengah perlu
Urgensi integrasi Koding dan KA dalam mengambil
pendidikan makin meningkat seiring langkah-langkah strategis
dengan perkembangan Industri 4.0 dan 5.0, sebagai berikut:
yang menuntut sumber daya manusia unggul
dengan pemahaman dan 1. Integrasi Koding
keterampilan digital yang kuat. Tanpa dan KA dalam
Kurikulum
literasi digital dan kemampuan di bidang
teknologi digital yang memadai, generasi ● Menetapkan Koding dan
muda akan menghadapi kesulitan dalam KA sebagai mata
pelajaran pilihan pada
jenjang SD (kelas 5 dan