Page 43 - Naskah Akademik Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Pada Pendidikan Dasar dan Menengah (2)
P. 43
e-commerce. Pekerjaan gig digital, seperti Namun demikian, terdapat
transportasi online banyak dinikmati oleh beberapa hambatan yang
kaum muda di perkotaan, sementara e- menyebabkan perkembangan
commerce memberikan peluang teknologi digital belum
inklusif untuk semua kelompok
diversifikasi pendapatan terutama bagi
wanita. Meskipun demikian, manfaat dari masyarakat (Bachtiar dkk., 2020).
perkembangan teknologi digital ini belum Pertama, akses
mampu dinikmati oleh semua pihak. internet belum merata berdasarkan
Pekerja berketerampilan tinggi, wilayah, gender, tingkat
cenderung lebih diuntungkan daripada kesejahteraan, tingkat
pekerja berketerampilan rendah (World pendidikan, dan sektor
Bank, 2021). Fakta menunjukan usaha. Kedua, pemanfaatan
infrastruktur teknologi digital dianggap
digital Indonesia belum merata dan sebagai sarana komunikasi
menyebabkan kesenjangan antarwilayah dengan pemanfaatan
di Indonesia, kondisi ini juga diindikasikan dominan untuk mengakses
akibat dari investasi untuk infrastruktur media sosial, hiburan, dan
teknologi informasi belum cukup informasi, tetapi belum
menjangkau seluruh wilayah secara dioptimalkan untuk produktivitas
merata sehingga menghambat kerja dan bisnis. Hal ini
pertumbuhan ekonomi digital di beberapa mengindikasikan lemahnya literasi
daerah. Padahal, infrastruktur digital digital masyarakat.
menjadi pendorong kuat pemberdayaan, Data dari Indeks Masyarakat
inklusivitas, dan ketahanan ekonomi bagi Digital Indonesia (IMDI)
masyarakat (World Bank, 2023). menunjukkan tren
peningkatan dari 2022 ke 2024, di
Perkembangan teknologi digital juga
berpengaruh di sektor pendidikan. Inovasi mana skor IMDI 2024 tercatat
pembelajaran berbasis kecerdasan sebesar 43,34. Pilar keterampilan
artifisial menjadi sebuah keniscayaan digital menjadi pilar dengan skor
sehingga transfer ilmu pengetahuan tertinggi, yaitu 58,25,
dan pengembangan kompetensi dapat sedangkan pilar pemberdayaan
berlangsung kontinu, tanpa terbatas ruang menjadi pilar dengan skor
dan waktu. Melalui pemanfaatan terendah, yaitu 25,66. Hal ini
kecerdasan buatan, penyelenggaraan menunjukkan, saat ini
pendidikan akan menjadi lebih efisien, masyarakat Indonesia sudah
efektif, transparan, dan ekonomis mampu menggunakan teknologi
(RPJPN 2025-2045). digital, tetapi belum optimal
untuk mendukung aktivitas
ekonomi yang
produktif. Sebagian besar dunia