Page 45 - Modul Ajar Teks Deskripsi Kurikulum Merdeka
P. 45

LAMPIRAN






                1.  Materi (Bahan Bacaan Guru)

                A. Ciri Kebahasaan Teks Deskripsi

                   1. Penggunaan  kata  baku  dalam  teks  (formal,  kreativitas,  aktif,  dan  lain
                    sebagainya)
                  2. Penggunaan kata hubung/ kata sambung atau konjungsi dalam teks (atau, dan,
                    tetapi, sehingga)
                  3. Penggunaan kata berimbuhan dalam teks (ber-, men-, dan sebagainya)

                B. Strukur Kebahasaan Teks Deskripsi
                   1. Menggunakan kata benda sesuai topik yang akan dideskripsikan. Misalnya, rumah,
                    sekolah, candi, teman saya, guruku, dll.
                  2. Menggunakan  frase  yang  mengandung  kata  benda.  Misalnya,  beliau  adalah
                    seorang kepala sekolah baik hati, dsb.
                  3. Mengandung kata sifat yang bersifat menggambarkan. Misalnya, dua sepatu hitam,
                    satu siswa rajin, dll.
                  4. Mengandung  kata  kerja  transitif  untuk  memberikan  informasi  subjek.  Misalnya,
                    siswa itu memakai baju seragam putih, dsb.
                  5. Mengandung  kata  kerja  (perasaan,  pendapat)  untuk  mengungkapkan  pandangan
                    pribadi penulis tentang subjek. Misalnya, saya pikir itu adalah kucing, saya meyakini
                    buku itu pasti mahal, dsb.
                  6. Mengandung  kata  keterangan  untuk  memberikan  informasi  tambahan  mengenai
                    objek. Misalnya, di sekolah, di rumah, di kota, dsb.
                  7. Mengandung  bahasa  kiasan  berupa  perumpamaan  atau  metafora.  Misalnya,
                    kulitnya putih seperti sagu, dsb.
                 C. Kalimat Perincian

                   1.  Pengertian Kalimat Perincian

                     Menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  (KBBI),  kata  perincian  memiliki
                     makna  uraian  yang  berisi  bagian  yang  kecil-kecil  satu  demi  satu.  Perincian
                     juga  bisa  didefinisikan  sebagai  menyebutkan  (menguraikan)  sampai  ke
                     bagian yang sekecil-kecilnya.

                     Sementara menurut Tukan dalam buku Bahasa Indonesia, apabila perincian itu
                     berupa  kalimat,  maka  setelah  penanda  hubungan  contoh  atau  rincian  diberi
                     tanda titik (.). Namun, jika rincian itu berupa kata atau frasa, setelah penanda
                     hubungan contoh atau rincian diberi tanda titik dua (:).
                  2. Cara Menentukan Kalimat Perinci

                        Pertama,  apakah  perincian  tersebut  mengandung  dua  atau  lebih  dari  dua
                        unsur.
                        Kedua,  apakah  unsur-unsur  dalam  perincian  tersebut  berbentuk  kata,
                        klausa, atau kalimat.








                                                          43
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50