Page 24 - MAJINATIF "Mengenal Perjalanan Si Merah"
P. 24

Cerpen






















                 Edi yang sedang asyik menonton

          siaran kartun kesukaannya ditelevisi,
          tiba-tiba saja terhenti aktivitasnya oleh
          panggilan Ibu yang mengajaknya serta
          adik perempuannya Lea untuk segera
                                                              berniat mengembalikan sayur yang ada
          menuju meja makan, karena makan
                                                              di piringnya ke dalam sebuah wadah
          siang sudah siap disajikan oleh ibu.
                                                              yang berisi sayur bayam penuh tepat di
          “Lea ayo kita makan dulu! Ibu sudah
                                                              depannya. saat Lea ingin menaruh
          memanggil kita sejak tadi,” ajak Edi
                                                              sayur bayam miliknya ke dalam wadah
          kepada Lea yang sedang bermain
                                                              terebut, tiba-tiba saja gerakan Lea
          boneka kesukaannya.
                                                              terhenti oleh pertanyaan Ibu,“kamu
                 Edi dan Lea pun bergegas
                                                              sedang apa Lea?” Lea terkejut.
          mencuci tangan mereka dan duduk di
                                                              “Mmm…Nggak bu, ini mau nambah
          kursi meja makan. Benar saja, di meja
                                                              sayurnya” jawab Lea pelan diikuti
          makan sudah tersedia dua piring
                                                              senyum tipis.
          lengkap dengan nasi, sayur bayam dan
          ayam goreng yang sudah disiapkan Ibu                       “Wah hebat, coba Ibu mau lihat

          untuk makan siang Edi dan Lea. Edi pun              Lea makan sayurnya!” Ujar Ibu. Lea
          makan makanan siangnya dengan                       dengan jantung yang berdebar
          lahap. Namun tidak dengan Lea, ia                   kencang mengulurkan sendok yang
          tidak suka dengan sayur bayam dan                   terisi sayur bayam itu ke dalam
                                                              mulutnya. Edi yang melihatnya pun

                                                              juga ikut merasakan ketegangan yang
                                                              dialami Lea, karena ia tahu adik
                                                                                 perempuannya itu tidak

                                                                                 suka dengan sayur
                                                                                 apapun. Saat sudah

                                                                                 disantapnya, ekspresi Lea
                                                                                 pun berubah “Wah

                                                                                 enak…” Ujar Lea dengan
                                                                                 senyum lebarnya. Saking


     24
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29