Page 17 - Calleta Voice Edisi 41
P. 17
Cerpen
Cerpen
Oksigen yang biasanya menjadi rusak.
mengalir lancar dari pa- Kaori yang bermim-
ru-paru ke otaknya ti- pi menggesek dawai
ba-tiba terhambat karena biola di atas panggung
berkurangnya pasokan bersama Arima Kousei
sel darah merah dari akhirnya harus berakh-
sumsum tulangnya. Sel ir dimeja operasi. Detak
darah merah yang dipro- jantung Kaori perlahan
duksi sumsum tulangnya melambat dan kemudi-
berkualitas buruk sehing- an berhenti selamanya
ga dihantam oleh sel da- diatas meja operasi itu.
Di bawah remang rah putih di dalam tubuh Meninggalkan kenangan
cahaya lampu, Kaori ber- Kaori. Lebih buruknya, yang amat mendalam,
jalan sambil mengayunk- sumsum tulang Kaori bukan hanya bagi Kou-
an kedua tangannya. Da- mengalami kerusakan sei, tapi juga bagi Wattari
lam benaknya, ia tengah parah sehingga tubuh dan Tsubaki yang be-
mengalunkan simfoni kaori kesulitan pasokan lakangan memang selalu
tujuh warna diatas pang- darah. Mengakibatkan menghabiskan wak-
gung bersama arima Kou- seluruh badannya lemas tu bersama-sama.
sei. Kousei benar-benar dan rapuh. Miyazono Kaori
telah mengubah warna Kini tak ada lagi alu- akhirnya tel-
kehidupan Kaori yang nan melodi biola yang ah pergi
monokrom menjadi be- dapat ia mainkan. Meng- untuk se-
gitu berwarna. Kini dia genggam dawai pun ia lamanya.
tidak lagi takut men- tak sanggup lagi. Bone
genakan lensa kontak, marrow failure, para
tidak terpaku dengan dokter menyebutnya.
partitur-partitur yang Penyakit langka yang
terkadang menyiksa, dan diderita 3 dari 3 juta
yang terpenting, dia orang diseluruh dunia.
kini dekat dengan Penyakit ini menye-
Arima Kousei. babkan si penderi-
Diten- ta menjadi lemah
gah alunan karena sumsum
biola imaji tulang yang
yang tengah biasa mem-
ia mainkan, produksi
mendadak darah
kedua kak-
inya lemas.
Calleta Voice // Edisi 41 17