Page 32 - e-LKM Multikultural
P. 32

Keragaman Identitas Budaya Daerah






                                    Keragaman  menjadi  modal  sekaligus  potensi  dari  sebuah




                        konflik.  Keragaman  budaya  memang  memperkaya  khasanah





                        budaya  dan  menjadi  modal  yang  berharga  untuk  membangun




                        Indonesia.  Namun  dengan  kondisi  yang  beragam  tersebut




                        berpotensi  untuk  memecah  belah  dan  menjadi  sumber  lahan




                        subur  bagi  konflik  dan  kecemburuan  sosial.  Masalah  muncul




                        dikarenakan  tidak  adanya  komunikasi  antar  budaya  daerah.




                        Tidak  adanya  komunikasi  dan  pemahaman  pada  berbagai




                        kelompok  budaya  lain  ini  justru  menjadi  konflik.  Konflik-konflik




                        yang  terjadi  selama  ini  di  Indonesia  dilatar  belakangi  oleh




                        adanya  keragaman  identitas  agama,  ras,  dan  etnis  misalnya




                        peristiwa  Sampit.  Dari  keragaman  tersebut  dapat  digunakan




                        oleh  provokator  untuk  dijadikan  sebuah  isu  yang  memancing




                        persoalan atau bahkan permasalahan (Hesti, dkk., 2022:4)





                                  Dalam mengantisipasi hal itu, keragaman yang ada harus




                        kita akui sebagai sesuatu yang mesti ada dan dibiarkan tumbuh




                        sewajarnya.  Selanjutnya,  diperlukan  suatu  manajemen  konflik




                        agar potensi konflik dapat terkoreksi secara dini untuk ditempuh




                        langkah-langkah  pemecahanya,  termasuk  didalamnya  melalui




                        Pendidikan  Multikultural.  Adanya  pendidikan  multikultural




                        diharapkan  masing-masing  warga  daerah  tertentu  bisa




                        mengenal,  memahami,  dan  menghayati  dan  bisa  saling




                        berkomunikasi.












































                                                                                                                                                                                                                                   32
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37