Page 13 - MUTIARA HIKMAH SHALAT
P. 13
II. MAKNA-ARTI KATA SHALAT
Kata shalat berasal dari kalam Ilahi yang disampaikan Allah kepada nabi
Muhammad Saw di dalam kitab suci Al Qur'an surat ke-20 (Thaahaa)
ayat 14 dan surat ke-29 (Al Ankabuut) ayat 45. Dimana kata shalat
bermakna "ingat Allah".
Bila kita kaitkan dengan hikmah dua kalimat syahadat dan nafas Islami
sebagai agama yang diridhoi Allah, maka makna shalat akan lebih luas
lagi, yaitu manusia harus selalu ingat Allah dalam melaksanakan Rukun
Islam. Manusia sebagai mahluk Allah harus selalu ingat Allah dimana
saja, kapan saja selama hidup, agar tidak melakukan perbuatan keji dan
mungkar (QS. 51:56; 4:103; 3:190-191; 19:31).
Manusia dalam melaksanakan Rukun Islam harus selalu ingat Allah, agar
setelah melaksanakan Rukun Islam dapat berperilaku mulia dan dapat
rukun terhadap sesama manusia. Karena bukti nyata manusia itu ingat
Allah adalah berahlak mulia dan berbuat baik kepada sesama manusia
dan rukun kepada siapa saja (tidak berselisih, tidak bermusuhan, tidak
dengki dan tidak berbuat kerusakan) (QS. 4:48, 36; 3:190-191, 133-
134; 65:7; 2:215, 83, 274; 9:20).
Rukun Islam adalah ritual menyembah Allah yang telah disempurnakan
Allah atas syariat-syariat ibadah ritual nabi sebelum nabi Muhammad
(QS. 5:3). Rukun Islam adalah manajemen Allah sebagai "alat" untuk
memudahkan manusia mengingat-NYA, memudahkan manusia untuk
selalu berada dijalan-NYA. Karea melalui rukun Islam, manusia
senantiasa diproses dan diingatkan Allah agar manusia menyembah
Allah dan tidak mempersekutukannya dengan sesuatupun, hal itu
diingatkan Allah melalui ritual melafadskan SYAHADAT (QS. 4:36, 48;
2:83).
Manusia senantiasa diproses dan diingatkan Allah agar tetap ingat VISI
dan MISI Allah serta mengingatkan (hanyalah) Islam yang diridhoi Allah,
hal itu dingatkan Allah melalui ritual SHALAT wajib maupun SHALAT
sunah (QS. 20:14; 29:45; 3:19; 2:213; 17:53; 5:91; 61:2-3; 16:90)
MUTIARA HIKMAH SHALAT 4