Page 29 - E-Modul Fluida Dinamis
P. 29
Persamaan (2.3) menunjukkan bahwa kecepatan KOMET!
fluida berkurang ketika melewati pipa lebar dan (Kolom Mengingat)
bertambah ketika melewati pipa sempit. Itulah sebabnya
ketika berperahu pada sebuah sungai akan merasakan arus
bertambah deras ketika perahu melewati celah sempit. Untuk fluida tak
Perkalian . dinamakan laju aliran atau biasa termampatkan
disebut dengan istilah debit ( ). Karena hasil kali antara (incompressible), debit
luas penampang dengan kecepatan adalah debit fluida ( ), aliran fluida di setiap
maka pernyataan lain dari Asas Kontinuitas adalah “untuk titik adalah tetap.
=
fluida tak termampatkan (incompressible), debit aliran . =
fluida disetiap titik adalah tetap”. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa pada fluida tak termampatkan dan tunak,
kecepatan aliran berbanding terbalik dengan luas
penampang.
Persamaan Kontinuitas yang dinyatakan oleh persamaan (2.3) dapat kita ubah ke
bentuk:
= …………………………………………… (2.4)
Kelajuan aliran fluida tak termampatkan berbanding terbalik dengan luas
penampang yang dilaluinya.
Pernyataan di atas menyatakan bahwa jika penampang pipa lebih besar, kelajuan
1
fluida di titik itu lebih kecil. Misalnya, jika = 4 maka = .
1
2
2
1,
4
Umumnya, diameter pipa dapat kita anggap berbentuk lingkaran dengan luas =
2
= 2 , dimana adalah jari-jari pipa dan d adalah diameter pipa. Jika ini kita
4
masukkan ke dalam Persamaan (2.4), kita peroleh:
2 2
1 = 2 = 2 2 = 4
2 1 1 2 1 2
4
= ( ) = ( ) ………………………………………. (2.5)
Kelajuan aliran fluida tak termampatkan berbanding terbalik dengan kuadrat jari-
jari penampang atau diameter penampang.
Pernyataan di atas menyatakan bahwa jika jari-jari atau diameter pipa 2 kali
2
1
1
lebih besar, kelajuan fluida di titik itu menjadi ( ) = kali lebih kecil.
2 4
Dengan Pendekatan STEM 24