Page 37 - Kelas XII. 1b. Pertumbuhan Wilayah
P. 37

Unit Pembelajaran

                                                                              Pertumbuhan Wilayah




                        3. Bentuk-bentuk Persekutuan Regional

                        Berdasarkan beberapa kajian tentang perwilayahan dapat dikatakan bahwa

                        suatu  negara  atau  beberapa  kelompok  negara  dengan  berbagai  ragam
                        kenampakan  yang  khas,  seperti  struktur  sosial,  ekonomi,  pertumbuhan,
                        tingkat  pendidikan  penduduknya, tingkat ketergantungan ekonominya, dan
                        lain-lainnya  dapat  disebut  sebagai  suatu  region.  Klasifikasi  semacam  ini
                        sangat  berguna,  baik  bagi  pengkajian  ilmiah  maupun  untuk  kepentingan
                        praktis, terutama bagi para perencana regional sebagai suatu bidang kegiatan
                        yang sangat vital.

                        Atas dasar kajian tentang wilayah, maka muncul bentuk-bentuk persekutuan
                        (perhimpunan)  regional, antara lain:

                        a.  Persekutuan  negara-negara  berdasarkan  paham  politik  yang  dianut,
                            seperti: Blok  Barat, Blok Timur, dan Non Blok;


                        b.  Persekutuan  negara-negara  di  bidang  ekonomi,  seperti:  Masyarakat
                            Ekonomi  Asean/MEA,  Mashall  Plan,  Colombo  Plan,  OPEC,  Pasaran
                            Bersama Eropa (Europian Common Market/ECM), Masyarakat Ekonomi
                            Eropa  (MEE),  Camecon  (Council  for  Mutual  Economic  Assistance), Sela
                            (Sistema  Economico  Latioamericano),  Pasar  Bebas  Asia  (AFTA),  EEC
                            (Europian Economic Community), dan EAC (East African Community);

                        c.  Persekutuan negara-negara di beberapa bidang sosial ekonomi budaya,
                            seperti OKI (Organisasi Konferensi Islam), Kelompok Utara-Selatan, OAS
                            (Organization of American States) dan lain-lainnya.

                        Regionalisasi  wilayah  pembangunan  dapat  pula  dijadikan  suatu  contoh
                        sebagai suatu region (development region) yang dapat dijadikan dasar suatu
                        perencanaan, misalnya ketika masa orde baru Indonesia masih mempunyai
                        26 provinsi, dibagi menjadi beberapa wilayah pembangunan dan 4 (empat)
                        wilayah pembangunan utama.


                        4. Teori Perkembangan Wilayah

                        Ada beberapa teori mengenai perkembangan wilayah yang sering digunakan
                        sebagai  model.  Teori  tersebut  pada  umumnya  berasal  dari  tinjauan
                        perkembangan  ekonomi  beberapa  negara.  Untuk  mengelompokkan  teori-
                        teori tersebut sangat sulit, karena banyak hal yang mempengaruhinya yang
                        harus dipertimbangkan,  seperti  periode waktu  teori  tersebut  lahir, pijakan
                        yang digunakan tolok ukur, dan ide yang terkandung dalam teori tersebut.





                                                                                                 187
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42