Page 74 - LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM) MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERINTEGRASI ETNOSAINS
P. 74
BAB VI C. LANDASAN TEORI
BAB V
PERCOBAAN AKTIVITAS ANTI RAYAP Indonesia memiliki lebih dari 25.000-30.000 spesies tumbuhan
EKSTRAK METABOLIT SEKUNDER DARI dan memiliki lebih dari 17.000 pulau serta memiliki lebih dari 50 tipe
ekosistem (Kartawinata, 2010) dan dihuni sekitar 300-700 etnis.
TANAMAN HUTAN TROPIS Keragaman etnis Indonesia menghasilkan keragaman budaya, tradisi,
dan kearifan lokal berbeda. Salah satu kearifan lokal yang dimiliki oleh
etnis Indonesia adalah memanfaatkan keanekaragaman hayati di
A. DESKRIPSI PEMBELAJARAN sekitarnya sebagai obat, anti bakteri, adan anti rayap. Pada penelitian
Pada kegiatan pembelajaran iniakan dibahas bahan kajian ini akan dikaji terkait pemanfaatan ekstrak alami sebagai daya hambat
terkait tanaman lokal yang berkhasiat anti rayap, dan beberapa riset hewan rayap dalam erusak kayu. Penelitian ini menarik, karena saat ini
terkait bahan kajian antirayap, selanjutnya mengajak mahasiswa untuk meningkatnya teknologi dan industri pengolahan kayu Indonesia
melakukan percobaan inkuiri tentang uji aktivitas antirayap dari ekstrak menyebabkan semakin banyak pula aneka produk olahan kayu. Di sisi
isolat dari tanaman hutan tropis, yaitu sampel Bajakah, Taxus lain persediaan kayu kelas kuat dan kelas awet tinggi terbatas karena
Sumatrana, Akar Kuning, dan Mangrove. Pada akhir pembelajaran peningkatan jumlah penduduk dan eksploitasi hutan. Jenis kayu yang
mahasiswa dituntut untuk membahas dan mengerjakan tugas. tersedia saat ini mempunyai kualitas dan kelas awet alami yang rendah
sampai sedang, itu disebabkan kayu-kayu tersebut didominasi oleh
jenis-jenis kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri dengan
B. TUJUAN PEMBELAJARAN pertumbuhan kayu yang cepat dan kegunaannya sebagai bahan baku
1. Pengetahuan : Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan industri pulp, kertas, dan rayon (Budiman, 2010).
pengetahuan konseptual dan pengetahuan prosedural dalam Daerah tropis dengan suhu dan kelembaban yang relatif tinggi
melakukan kinerja ilmiah mengenai uji bioaktivitas sebagai merupakan kondisi yang sangat cocok bagi pertumbuhan dan
antikanker dari sampel ekstrak tanaman hutan tropis Indonesia. perkembangan organisme perusak kayu kususnya rayap dan jamur
2. Keterampilan : pelapuk kayu. Di Indonesia terdapat 200 jenis rayap, yang dilaporkan
banyak menyerang gedung sejak tahun 1982 sampai saat ini (Nandika,
a) Mahasiswa terampil melakukan percobaan untuk Yudi & Diba, 2003). Semakin banyaknya kerusakan bangunan akibat
membuktikan adanya daya hambat dari sampel ekstrak serangan rayap pada kayu maka perlu adanya pengawetan kayu
metabolit sekunder (alkaloid, steroid, terpenoid, flavonoid, terhadap jenis-jenis kayu yang kurang awet atau tidak awet agar tidak
fenolik, dan saponin) dari tanaman hutan tropis Indonesia mudah dirusak oleh organisme perusak kayu, untuk memperpanjang
terhadap hewan rayap. umur pakai kayu perlu dilakukan proses pengawetan kayu yang dapat
b) Mahasiswa mampu mengkomunikasikan hasil percobaan mencegah dan memperlambat pertumbuhan jasadjasad perusak kayu.
aktivitas daya hambat terhadap hewan rayap melalui (Nandika dkk, 2003). Saat ini metode pengawetan kayu menggunakan
presentasi di depan kelas, atau publis artikel di dalam Jurnal. bahan kimia (sintetis) yang bersifat racun terhadap manusia dan
3. Sikap : mencemari lingkungan. Salah satu upaya untuk menghindari
pencemaran tersebut yaitu dengan memanfaatkan bahan alami yang
a) Mengembangkan sikap konservasi keanekaragaman hayati mengandung insektisida sebagai bahan pengawet kayu yaitu ekstrak
dari hutan tropis Indonesia, sikap cinta tanah air, dan peduli yang terkandung di dalam bagian tumbuhan.
lingkungan.
Pada penelitian ini akan memanfaatkan berbagai ekstrak dari
b) Mengembangkan sikap kinerja ilmiah seperti rasa ingin tahu, tanaman hutan tropis sebagai insektisida alami. Hasil analisis beberapa
jujur, kerja kerap, disiplin, dan tanggung jawab.
60 | Buku Lembar Kerja Mahasiswa Kegiatan Prof. Dr. Sudarmin, M.Si., dkk. | 61
Prof. Dr. Sudarmin, M.Si., dkk. | 61