Page 39 - Momentum
P. 39
E-Modul Model Pembelajaran CinQASE Kelas X KD 3.10
v1 v2 m2 v1’ m2 v2’
m m
Gambar 2.3 Tumbukan Lenting Sempurna antara Dua Bola Keras
Keduanya bertumbukan lenting sempurna dan kecepatan masing-masing sesudah tumbukan adalah
v1’ dan v2’. Pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekekalan momentum dan hukum
kekekalan energi kinetik.
+ = ′ + ′
2
1
1
2
+ = ′ + ′ (2.4)
1 1
2 2
1 1
2 2
dan
+ = ′ + ′
1
2
1
2
1 1 1 1
2
2
2 + 2 = ′ + ′ (2.5)
2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2
Dari kedua persamaan tersebut, dapat diketahui hubungan antara v1, v2, v1’, dan v2’ adalah sebagai
berikut:
( − ′) = ( ′ − )
1
2
1
2
1
2
dan
2
2
2
( 1 2 − ′ ) = ( ′ − ) (2. 6)
2
1
2
1
2
2
2
Dengan mengingat rumus aljabar − = ( + )( − ) , persamaan (2.6) dapat ditulis
menjadi:
( − ′)( + ′) = ( ′ − )( ′ + ′) (2. 7)
2
2
2
2
2
1
2
1
1
2
Jika persamaan (2.7) dibagi persamaan (2.6), diperoleh
+ ′ = ′ +
1
2
1
2
Atau
− = −( ′ − ′) (2. 8)
2
1
1
2
Pada persamaan (5) ini, − menyatakan kecepatan relatif dua benda sebelum tumbukan,
1
2
sedangkan ′ − ′ menyatakan kecepatan relatif dua benda setelah tumbukan. Jadi, untuk
2
1
tumbukan lenting sempurna sepusat (seluruh gerakannya terletak pada satu garis lurus), kelajuan
relatif kedua benda setelah tumbukan sama dengan kelajuan relative sebelum tumbukan, tidak
terpengaruh massa benda yang bertumbukan.
34
Wa Ode Dian Rahmawati, Jurusan Pendidikan Fisika