Page 23 - E-MODUL SEM NURHASANAH-Hati-Honje 2022 Final
P. 23
dissolve like” senyawa polar akan larut dengan baik pada fase senyawa polar dan senyawa nonpolar
akan larut dengan baik pada fase nonpolar. Metode ini dilakukan dengan memasukkan serbuk
tumbuhan ke dalam wadah kaca gelap yang tertutup rapat pada suhu kamar. Proses akan dihentikan
apabila telah tercapai kesetimbangan antara konsentrasi senyawa dalam pelarut dengan konsentrasi
dalam sel daun honje hutan (saat pelarut yang digunakan benar-benar telah bening). Proses ini
sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan alam karena dengan perendaman sampel
tumbuhan akan terjadi pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan antara di
dalam dan di luar sel, sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam
pelarut organik dan ekstraksi senyawa akan sempurna karena dapat diatur lama perendaman yang
dilakukan.
Daun E. hemisphaerica yang digunakan sebagai bahan penelitian didapatkan dari
Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Bagian daun E. hemisphaerica yang digunakan adalah
daun yang berada di pangkal batang, setelah daun diambil selanjutnya daun dicuci bersih dan
kemudian dipotong kecil-kecil. Berikutnya daun dikeringkan dengan cara diangin-anginkan di atas
kertas selama 2 minggu di dalam ruangan yang tidak terpapar cahaya matahari agar senyawa
flavonoid yang terkandung di dalam E. hemisphaerica tidak rusak. Daun yang telah dikeringkan
kemudian ditimbang sebanyak 400 g, lalu diletakkan di dalam botol kaca dan dimaserasi dengan
etanol 96% sebanyak 8 L atau hingga daun terendam. Maserasi dilakukan selama 7 hari dan setiap
hari harus diguncang agar merata. Setelah dimaserasi selama 7 hari, dilakukan tahap penyaringan
dan akan didapatkan filtrat berwarna hijau tua. Filtrat kemudian dipekatkan dengan penguapan
menggunakan rotary evaporator dan penangas listrik hingga diperoleh ekstrak kental daun E.
hemisphaerica.
Gambar 8. honje hutan (E. Gambar 9 Proses pengeringan daun
hemishpaerica) honje hutan (E. hemishpaerica)
Page 16 of 34