Page 70 - Grafis Islam 04-Surauku, Santri, Pesantrenku
P. 70

al-Munir li Ma’alim al-Tanzil (Tafsir), ‘Uqûd al-
                                            Lujain fi Bayân Huqûq al-Zaujain (Fiqih), Fath
                                            al-Mujîb syarah Mukhtashar al-Khathîb (Fiqih),
                                            Fath al-Majid Syarh Kitab al-Dur al-Farid Fi al-
                                            Tawhid (Ushuludin), Maroqil‘Ubudiyah Syarh
                                            Bidiyah al-Hidayah (Tasawuf), Sallim al-Fudal
                                            Syarh Manzhmah Hidayat al-Adhkiya (Akhlak
                                            Tasawuf), Tanqih al-Qaul al-Hatsis (Hadis),
                                            Madârij al-Shu’ûd ilâ Iktisâ al-Burûd (Sejarah).
                                            Nawawi al-Bantani dilahirkan dari keluarga
                                            pemuka agama di Tanara, Banten pada tahun
                                            1813 M. Nawawi al-Bantani pergi ke Makkah
                                            untuk menuntut ilmu pada tahun 1828 ketika
                                            ia berumur 18 tahun. Di Makkah, ia berguru
                                            dengan para ulama Nusantara terkemuka
                                                         seperti Syaikh Abdul Gani
                                                         dari Bima dan Syaik Akhmad
                                                          Khatib Sambas, dan juga
                                                          ulama Timur Tengah. Nawawi
                                                          memiliki peran penting
                                                          dalam perkembangan
                                                           intelektual dan dunia literasi
                                                           Islam di Indonesia. Nawawi
                                                           al-Bantani wafat di Makkah
                                                            pada tahun 1897 M pada
                                                            usianya yang ke-84 tahun.


                                                                                                    BUKU   4    Surauku, Santri,  Pesantrenku


                                                                        Madârij al-Shu’ûd
                                                                        ilâ Iktisâ al-Burûd
                                                                        (Sejarah). Salah
                                                                        satu karya Syaikh
                                                                        Nawawi al-Bantani.
                                                                        Sumber: www.
                                                                        nahdlatululama.id






                                                                                                    57
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75