Page 77 - E-MODUL HORTIKULTURA
P. 77

Pemilihan benih adalah proses seleksi bahan tanaman. Tujuannya adalah

               untuk  menjamin  stabilitas  dan  kepastian  hasil  budidaya  tanaman.  Benih  yang

               berkualitas harus mempunyai ciri-ciri:

               a. Varietas unggul yang teridentifikasi dengan jelas asal usulnya

               b. Merupakan spesies/varietas murni yang tidak tercampur;

               c. Berasal dari tanaman induk yang sehat dan berumur 8 -10 bulan;

               d. Tidak ada gejala penyakit layu, lalat rimpang dan kutu tempurung (Gambar 5.1);

               e. Bila rimpang dipatahkan akan terlihat banyak serat;

               f.  Kulit kencang dan tidak mudah terkelupas;

               g. Warna lebih mengkilat dan terlihat bernas;

               h. Mempunyai berat antara 20-40 g (jahe merah/emprit), 20-60 g (jahe gajah);

               i.  Rimpang mempunyai 2-3 mata tunas;

               j.  Benih tidak cacat fisik (luka, memar);

               k. Kebutuhan benih 1 – 1,5 ton/ha (jahe merah/emprit), 2 –2,5 ton/ha (jahe gajah),

                  (termasuk untuk sulaman) (Latifah et al., 2019: 4-5).


















                                                  Gambar Benih Jahe


               Beberapa tahap perlakuan guna mendapatkan bibit yang baik adalah sebagai berikut:


               a. Sortasi Bibit
               Setelah  rimpang  dibersihkan  kemudian  dikering-anginkan  pada  lantai  jemuran.

               Setelah itu dilakukan sortasi untuk menjamin keaslian, keseragaman, serta kualitas

               dari pada bibit  yang dihasilkan. Sortasi didasarkan pada  ukuran dan warna bibit,

               dengan ukuran besar, sedang, dan kecil dengan keadaan rimpang tidak memar atau

               lecet, bersih, dan bebas hama penyakit (Widaryanto dan Azizah, 2018: 109).




                                                           77
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82